Konflik Thailand Vs Kamboja
Kronologi Konflik Thailand dan Kamboja: Sengketa Perbatasan Picu Ketegangan, Tewaskan Warga Sipil
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meledak menjadi pertempuran mematikan di perbatasan, berikut ini kronologi lengkapnya.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Garudea Prabawati
Pengadilan menegaskan kembali putusan tersebut pada tahun 2013, sebuah keputusan yang mengguncang Thailand.
Selanjutnya, konflik meletus pada Mei 2025 ketika angkatan bersenjata Thailand dan Kamboja sempat saling tembak di sebuah “wilayah tak bertuan” yang relatif kecil yang diklaim sebagai milik mereka oleh kedua negara.
Kedua belah pihak mengatakan mereka bertindak untuk membela diri. Seorang tentara Kamboja tewas.
Meskipun Kamboja dan Thailand kemudian mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk meredakan situasi, para pejabat mereka terus menerapkan atau mengancam tindakan-tindakan selain kekerasan bersenjata satu sama lain, sehingga menjaga ketegangan tetap tinggi.
Thailand menambahkan pembatasan di perbatasan, membatasi waktu penyeberangan dan melarang turis dan pekerja kasino Thailand menyeberang ke Kamboja.
Kamboja melarang film dan acara TV Thailand, menghentikan impor buah-buahan dan sayur-sayuran Thailand, dan memboikot hubungan internet internasional dan pasokan listrik negara tetangganya.
Penyebab Konflik Meningkat
Ketegangan meningkat sejak seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak singkat di wilayah perbatasan yang disengketakan pada akhir Mei 2025.
Situasi memanas secara dramatis awal pekan ini setelah Thailand menuduh Kamboja memasang ranjau darat baru di wilayah yang disengketakan.
Tuduhan itu muncul setelah seorang tentara Thailand kehilangan anggota tubuhnya akibat ledakan ranjau darat, yang kedua dalam seminggu.
Bangkok kemudian menarik duta besarnya dari Phnom Penh dan mengumumkan pengusiran utusan Kamboja pada Rabu malam.
Baca juga: Thailand dan Kamboja Memanas, Roket Phnom Penh Bunuh 4 Warga Sipil, Bangkok Usir Dubes

Pada Kamis (24/7/2025) pagi, konflik tampak semakin tak terkendali ketika militer Thailand mengerahkan kekuatan udara.
Salah satu dari enam jet tempur F-16 yang ditempatkan di dekat perbatasan melancarkan serangan, menghancurkan apa yang digambarkan oleh pejabat Thailand sebagai target militer Kamboja.
“Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target militer sesuai rencana,” kata Kolonel Richa Suksuwanon, wakil juru bicara tentara Thailand.
Pemerintah Kamboja mengecam keras apa yang disebutnya "agresi militer yang sembrono dan brutal" oleh Thailand, menuduh negara tetangga tersebut melanggar kedaulatannya dan perjanjian sebelumnya yang bertujuan untuk meredakan ketegangan.
Phnom Penh juga menuduh bahwa jet tempur Thailand telah menjatuhkan dua bom di jalan di wilayah Kamboja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.