Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Thailand Vs Kamboja

KBRI Minta WNI Tidak Pergi ke Wilayah Perbatasan Kamboja dan Thailand

Kamboja dan Thailand sudah sejak lama terlibat pertikaian sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud dikenal rumah banyak kuil kuno.

Editor: willy Widianto
Tangkapan layar/BBC
PETA KONFLIK- Peta Thailand dan Kamboja. Beberapa lokasi terjadi konflik antara dua negara bertetangga, Thailand dan Kamboja. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh dan KBRI Bangkok sama - sama menerbitkan imbauan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kamboja dan Thailand.

Baca juga: Mengenal Segitiga Zamrud dan Kuil Preah Vihear Pemicu Perang Kamboja dan Thailand

Imbauan ini terbit menyusul eskalasi konflik khususnya di wilayah perbatasan Provinsi Preah Vihear dan Provinsi Oddar Meanchey di Kamboja, dan Provinsi Surin, Buri Ram, Si Sa Ket, Sa Kaeo, Trat dan Ubon Ratchathani di Thailand pada Kamis(24/7/2025).

KBRI Phnom Penh dan KBRI Bangkok meminta WNI yang tinggal di kedua negara untuk tetap tenang, waspada dan tidak panik, serta menghindari bepergian ke wilayah perbatasan.

“Tetap tenang, waspada dan tidak panik, menghindari atau membatasi perjalanan ke wilayah terdampak,” tulis KBRI Phnom Penh.

KBRI juga meminta para WNI mengikuti perkembangan informasi dari sumber-sumber terpercaya dan resmi, baik dari otoritas negara dan media setempat, atau media resmi kantor perwakilan RI. Diharapkan juga WNI melakukan lapor diri di portal Peduli WNI pada lama peduliwni.kemlu.go.id agar identitas tervalidasi untuk memudahkan komunikasi.

Perihal perkembangan situasi, kantor perwakilan RI di Kamboja dan Thailand akan terus memantau kondisi terkini dan menginformasikannya secara berkala. Sementara KBRI Bangkok mencatat berdasarkan data lapor diri, ada 15 WNI yang tersebar di sekitar perbatasan Thailand - Kamboja. Sampai saat ini KBRI Bangkok belum mendapati informasi adanya WNI yang terdampak tersebut.

“Belum terdapat informasi mengenai adanya WNI yang terdampak,” tulis KBRI Bangkok.

Baca juga: Thailand dan Kamboja Memanas, Roket Phnom Penh Bunuh 4 Warga Sipil, Bangkok Usir Dubes

Bagi para WNI yang menemui masalah atau menghadapi kondisi darurat dapat menghubungi hotline perlindungan WNI +855 12 813 282 atau KBRI Phnom Penh +855 61 844 661, dan hotline KBRI Bangkok +66 92 903 1103.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja yang sudah berlangsung selama berminggu-minggu kini berubah menjadi bentrokan bersenjata serius. Pada Kamis (24/7/2025), militer Thailand mengerahkan pesawat tempur F-16 untuk menyerang target militer di wilayah Kamboja.

Bentrokan ini menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk 11 warga sipil dan 1 tentara Thailand. Dilansir dari kantor berita Reuters (24/7/2025), menurut pernyataan militer Thailand, dari enam jet tempur F-16 yang disiagakan di perbatasan, satu jet meluncurkan serangan ke wilayah Kamboja dan menghancurkan target militer yang telah ditentukan.

"Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target militer sesuai rencana," ujar Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Richa Suksuwan, kepada wartawan.

Setelah serangan ini, Thailand menutup perbatasannya dengan Kamboja. Kementerian Pertahanan Kamboja mengecam keras serangan udara tersebut. Mereka menyebut bahwa dua bom dijatuhkan oleh jet tempur Thailand di sebuah jalan dan menuduh Thailand telah melanggar kedaulatan mereka.

"Kami mengutuk keras agresi militer yang gegabah dan brutal dari Kerajaan Thailand terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Kamboja," kata perwakilan dari Kementerian Pertahanan Kamboja.

Baca juga: Beroperasi di Indonesia, Sindikat Judi Online Jaringan Cina-Kamboja Raup Uang Ratusan Miliar Rupiah

Kedua negara tetangga tersebut sebenarnya sudah sejak lama terlibat dalam pertikaian sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, tempat perbatasan kedua negara dan Laos bertemu, dan yang merupakan rumah bagi beberapa kuil kuno.

Perselisihan ini telah berlangsung selama beberapa dekade, dan berkobar menjadi bentrokan militer berdarah lebih dari 15 tahun yang lalu dan kembali terjadi pada 28 Mei 2025, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved