Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kyiv Digempur Drone Rusia, Warga Berlindung di Stasiun Bawah Tanah, TK hingga Supermarket Terbakar

Ibu kota Ukraina, Kyiv kembali diguncang serangan udara dari Rusia pada Senin (21/7/2025), malam, waktu setempat.

Tangkapan layar YouTube ABC News (Asutralia)
RUSIA SERANG KYIV - Tangkapan layar YouTube ABC News (Asutralia) pada Selasa (22/7/2025) yang menampilkan pintu masuk stasiun metro Lukianivska, tempat ratusan warga tengah berlindung digempur drone Rusia pada Senin (21/7/2025), waktu setempat. 

TRIBUNNEWS.COM - Ibu kota Ukraina, Kyiv kembali diguncang serangan udara dari Rusia pada Senin (21/7/2025) malam, waktu setempat.

Serangan yang melibatkan ratusan drone dan rudal itu menewaskan satu orang, membakar sejumlah fasilitas umum terbakar, termasuk taman kanak-kanak.

Serangan ini membuat warga berlarian dan berlindung di stasiun metro bawah tanah.

Serangan ini terjadi hanya beberapa jam sebelum Rusia menyatakan kesiapan untuk memulai putaran baru perundingan damai dengan Ukraina, meskipun mengakui masih banyak perbedaan yang harus dijembatani.

Drone Meledak di Pintu Masuk Stasiun, TK Terbakar

Salah satu serangan drone menghantam langsung pintu masuk stasiun metro Lukianivska, tempat ratusan warga tengah berlindung dari gempuran udara. 

Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan kondisi peron stasiun yang dipenuhi asap dan debu, dengan orang-orang yang panik dan seorang perempuan terdengar terisak-isak, dikutip dari The Guardian.

Sementara itu, di distrik Darnytskyi, serangan menyebabkan kebakaran hebat di sebuah taman kanak-kanak, supermarket, dan fasilitas gudang. 

Menurut Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, tim penyelamat dan petugas medis dikerahkan ke empat distrik yang terkena dampak paling parah, dikutip dari ABC News Australia.

Tymur Tkachenko, kepala administrasi militer Kyiv, mengatakan sejumlah bangunan mengalami kerusakan struktural, termasuk beberapa fasilitas pendidikan anak usia dini dan area komersial

Max, seorang warga Kyiv berusia 32 tahun, menggambarkan situasi yang mengerikan saat temannya berlindung di ruang bawah tanah. 

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.245: Putin Pamerkan Pabrik Drone Serang ke Publik

"Dia menelepon saya malam itu dan mengatakan dia mendengar suara ledakan. Sebagian bangunan dan bahkan atapnya runtuh akibat eskalator. Asap mengepul di peron," ujarnya.

Zelenskyy: Serangan Ini Adalah Tindakan terhadap Kemanusiaan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai “serangan terhadap kemanusiaan”. 

Ia mengatakan Rusia meluncurkan lebih dari 420 drone dan 20 rudal hanya dalam satu malam.

Dalam pidato malamnya, Zelenskyy menyatakan bahwa Ukraina dan Rusia akan mengadakan pembicaraan lebih lanjut pada Rabu (23/7/2025) di Turki. 

Ia menyampaikan harapannya untuk mempercepat negosiasi menuju gencatan senjata dan menyebut sudah ada draf memorandum yang tengah dibahas kedua pihak.

Sebelumnya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa posisi kedua negara masih "sangat bertentangan" dan butuh lebih banyak kerja diplomatik sebelum kesepakatan bisa dicapai.

Jerman Siap Kirim Sistem Pertahanan Patriot ke Ukraina

Di tengah meningkatnya intensitas serangan, Jerman mengumumkan akan mengirim lima sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa Berlin siap membayar Amerika Serikat untuk mempercepat pengirimannya.

Dua sistem akan segera ditransfer dari inventaris Jerman, sementara tiga sisanya akan dirinci lebih lanjut. 

Inggris juga mengumumkan komitmen dana sebesar £700 juta untuk sistem pertahanan udara dan amunisi artileri bagi Ukraina.

Pistorius menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen bersama 50 negara dalam Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina yang bertujuan memperkuat pertahanan Kyiv di tengah serangan udara Rusia yang semakin efektif.

Data dari Angkatan Udara Ukraina yang dilaporkan Financial Times menunjukkan bahwa serangan udara Rusia semakin efektif. 

Antara April dan Juni 2025, sekitar 15 persen drone Rusia mencapai target, meningkat dari 5 persen pada triwulan sebelumnya. 

Rusia tercatat telah meluncurkan 728 drone ke Ukraina hanya dalam sepekan awal bulan ini, sebuah rekor yang menunjukkan skala eskalasi.

Institut Studi Perang memperkirakan skala serangan dapat meningkat lebih jauh, hingga mencapai 1.000 hingga 2.000 drone per malam pada akhir tahun.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved