Konflik Suriah
Arti Larangan Minum Kopi Bagi Suku-Suku Suriah, Genderang Perang Bagi Druze yang Dilindungi Israel
Deklarasi tidak minum kopi ini menyusul laporan pembunuhan keluarga Badui di daerah tersebut oleh militan Druze.
Bentrokan menewaskan lebih dari 350 orang, termasuk warga sipil, milisi Druze, pejuang Badui, dan pasukan keamanan Suriah.
Pemerintah Suriah mengirim pasukan ke Sweida, namun dianggap berpihak kepada suku Badui, memicu intervensi militer Israel yang mengklaim melindungi komunitas Druze.
Terbaru, Israel menyerang Damaskus dan Sweida, termasuk Kementerian Pertahanan Suriah, sebagai bentuk tekanan terhadap pemerintah baru Suriah.
Baca juga: Israel Serang Istana Presiden Suriah, Markas Besar Militer, dan Kementerian Pertahanan
Setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024, Sweida menjadi wilayah semi-otonom di bawah kendali milisi Druze, satu di antaranya adalah Men of Dignity.
Pemerintah baru Suriah di bawah Ahmed al-Sharaa berusaha mengintegrasikan Druze ke dalam sistem pertahanan nasional, namun ditentang oleh komunitas Druze.

Arti Larangan Minum Kopi Bagi Suku Suriah
Bentrokan terbaru dengan komunitas Druze yang dilindungi Israel itu membuat suku Badui Suriah mendeklarasikan larangan minum kopi dan larangan menumbuk thuja.
"Deklarasi mereka ini tidak sekadar menunjukkan sikap simbolis," tulis ulasan Khaberni.
Sebaliknya, lewat deklarasi dilarang minum kopi ini, mereka melancarkan protes suku tingkat tertinggi, dengan bahasa yang mengandung peringatan sekaligus eskalasi.
Dalam adat Badui, kopi merupakan simbol martabat dan keramahtamahan, dan menumbuk najar—lumpur kayu yang digunakan untuk menggiling kopi—menandakan penerimaan tamu, penandatanganan perjanjian damai, atau dimulainya suatu acara sosial.
"Oleh karena itu, berhenti menumbuk najar dan melarang konsumsi kopi menandakan bahwa segala sesuatunya telah menyimpang dari kerangka persahabatan dan memasuki fase permusuhan terbuka, terkadang bahkan konfrontasi," kata ulasan tersebut.
Tradisi ini digunakan dalam kasus konflik klan besar, atau ketika martabat klan dilanggar, seperti penyerangan, pembunuhan, atau penghinaan massal.
Langkah ini dipahami dalam adat suku Suriah sebagai boikot resmi terhadap pihak lain, dan penolakan terhadap komunikasi, mediasi, atau delegasi rekonsiliasi apa pun hingga jaminan terhormat diberikan, reputasi dipulihkan, atau pelaku dimintai pertanggungjawaban.
Dalam konteks peristiwa tersebut, suku Badui mengumumkan larangan kopi dan pertukangan sebagai protes terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai pelanggaran yang dilakukan oleh militan Druze bersenjata.
Perilaku suku tradisional ini digunakan saat ini sebagai alat protes yang kuat.
Berikut adalah video deklarasi dilarang minum kopi oleh suku-suku Suriah:
(oln/khrbn/*)
Konflik Suriah
Suriah Siapkan Pemilu Parlemen Pertama Pasca Jatuhnya Rezim Assad, Digelar September Tahun Ini |
---|
Israel Meriang, Turki akan Beli 40 Jet Tempur Eurofighter Typhoon dari Jerman |
---|
Tiga Percobaan Pembunuhan Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa dalam 7 Bulan, Upaya Terakhir Paling Nekat |
---|
Prancis, Inggris, dan Jepang Sambut Baik Gencatan Senjata di Suwayda, Suriah |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.