Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Apa Itu Insufisiensi Vena Kronis? Penyakit yang Dialami Donald Trump di Usia 79 Tahun

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah didiagnosis mengalami insufisiensi vena kronis (CVI). Ini Penjelasannya.

Editor: Nuryanti
White House
PROFIL DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari laman resmi White House pada Sabtu (28/6/2025) yang menampilkan Presiden Donald Trump mengadakan konferensi pers dengan Jaksa Agung Pam Bondi dan Wakil Jaksa Agung Todd Blanche mengenai Kemenangan Mahkamah Agung. Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah didiagnosis mengalami insufisiensi vena kronis (CVI). Ini Penjelasannya. 

TRIBUNNEWS.COM -  Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah didiagnosis mengalami insufisiensi vena kronis (CVI).

Kondisi ini diketahui setelah Trump menjalani pemeriksaan terkait pembengkakan pada kaki bagian bawah dan memar di tangan.

Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan pada Kamis (17/7/2025) bahwa Presiden Trump mengeluhkan ketidaknyamanan ringan pada kakinya dalam beberapa minggu terakhir, yang kemudian mendorong evaluasi medis lebih lanjut.

Surat resmi dari Dr. Sean Barbabella, dokter pribadi Presiden, menegaskan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda trombosis vena dalam (DVT) atau penyakit arteri.

Hasil laboratorium juga dilaporkan berada dalam batas normal, dan pemeriksaan ekokardiogram menunjukkan struktur dan fungsi jantung yang sehat.

Apa Itu Insufisiensi Vena Kronis (CVI)?

Insufisiensi vena kronis adalah kondisi medis di mana pembuluh darah vena, khususnya di bagian kaki, tidak mampu mengalirkan darah kembali ke jantung dengan efisien. 

Hal ini menyebabkan darah menggenang di vena kaki, yang bisa memicu pembengkakan, rasa berat, dan nyeri.

Normalnya, vena memiliki katup satu arah yang mencegah darah mengalir mundur. 

Pada penderita CVI, katup-katup ini melemah atau rusak, sehingga darah mengalir kembali ke bawah dan tertahan di kaki.

Penyebab CVI

Mengutip dari WebMD yang ditulis oleh Dr. Jabeen Begum, berikut tiga penyebab utama insufisiensi vena kronis:

Baca juga: Trump Menderita Gangguan Vena Kronis, Tangan Memar dan Kaki Bengkak

  • Kongenital: Kelainan bawaan seperti tidak adanya katup vena sejak lahir.
  • Primer: Perubahan pada pembuluh vena, misalnya karena pelebaran vena yang membuat katup tidak dapat menutup dengan sempurna.
  • Sekunder: Akibat penyakit lain seperti trombosis vena dalam (DVT), di mana bekuan darah meninggalkan jaringan parut yang merusak katup vena.

 Gejala Umum CVI

Beberapa gejala insufisiensi vena kronis yang umum antara lain:

  • Pembengkakan di kaki bagian bawah atau pergelangan kaki
  • Rasa berat, pegal, atau kram di kaki
  • Rasa panas, kesemutan, atau nyeri yang memburuk saat berdiri
  • Gatal di sekitar vena
  • Munculnya pembuluh darah mekar (varises)
  • Perubahan warna atau tekstur kulit kaki (bersisik, menebal, atau luka)

Seberapa Serius Kondisi Ini?

Meskipun tergolong kondisi jinak dan umum, terutama pada usia lanjut, insufisiensi vena kronis dapat berkembang menjadi lebih serius jika tidak ditangani. 

Menurut Dr. Joshua A. Beckman dari American Heart Association, deteksi dan pengobatan dini sangat penting agar kualitas hidup penderita tetap baik, dikutip dari Al Jazeera.

CVI juga bisa menjadi faktor risiko untuk komplikasi seperti bekuan darah di vena dalam atau bahkan emboli paru, yang bisa membahayakan nyawa.

Namun, dalam kasus Donald Trump, tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi tersebut. 

Dr. Barbabella menggambarkan kondisi Trump sebagai ringan dan terkendali, sesuai dengan kasus umum pada individu berusia di atas 70 tahun.

Cara Penanganan

Pengobatan insufisiensi vena kronis biasanya dimulai dengan metode non-invasif:

  • Stoking kompresi: Untuk membantu mendorong darah kembali ke jantung dan mengurangi pembengkakan
  • Latihan fisik dan penurunan berat badan: Untuk meningkatkan aliran darah
  • Mengangkat kaki secara rutin: Saat duduk atau beristirahat

Jika pengobatan awal tidak efektif, terapi medis lanjutan seperti:

  • Laser endovenous atau radiofrekuensi: Menutup pembuluh vena yang rusak
  • Skleroterapi: Menyuntikkan bahan kimia untuk menghancurkan vena yang tidak berfungsi
  • Setelah perawatan, tubuh akan secara alami mengalihkan aliran darah melalui pembuluh darah sehat lainnya

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Donald Trump

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan