Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Pernyataan Plin-plan Trump soal CEO Intel, Pekan Lalu Diminta Resign, Sekarang Dibilang Orang Sukses
kecaman dari Trump terhadap CEO Intel ini berubah 180 derajat setelah keduanya bertemu pada awal pekan ini.
Penulis:
Bobby W
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Sikap plin-plan kembali ditunjukkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terkait sosok Chief Executive Officer (CEO) Intel asal Malaysia, Lip-Bu Tan setelah keduanya bertemu langsung pada Senin (11/8/2025) waktu setempat.
Lip-Bu Tan adalah CEO Intel Corporation yang telah menjadi direktur perusahaan sejak 2022.
Sosok Tan sendiri baru mulai menjabat sebagai CEO sejak Maret 2025 lalu menggantikan Pat Gelsinger.
Penunjukannya sebagai CEO Intel diumumkan sebagai salah satu upaya perusahaan untuk memperkuat arah strateginya di industri semikonduktor.
Tan, yang lahir di Malaysia dan pernah menempuh pendidikan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini mengakui tantangan beratnya sebagai CEO baru Intel adalah membenahi masalah penundaan proyek fabrikasi di Eropa dan AS serta kebijakan pemutusan hubungan kerja dari periode sebelumya.
“Memulihkan perusahaan membutuhkan waktu dan kesabaran,” ujarnya dalam rapat analis Juli lalu.
Masa jabatan Tan sendiri selama ini disambut positif oleh pasar mengingat saham Intel naik 3 persen, sementara indeks S&P 500 meningkat 8,4 persen hingga penutupan perdagangan, pada Senin.
Namun demikian, penunjukkan Tan untuk Intel ini juga menuai kecaman dari Trump.
Kecaman Trump tersebut disampaikan terkait pertanyaan dari Senator Tom Cotton asal Arkansas.
Senat yang juga kader Partai Republik tersebut mempertanyakan kaitan sosok Tan dengan China.
Tudingan tersebut dilayangkan Tom mengingat Lip-Bu Tan pernah juga menjabat di Cadence Design, entitas yang berafiliasi dengan Partai Komunis China (CCP).
Baca juga: Trump Resmi Perpanjang Gencatan Tarif Dagang dengan China 90 Hari
Menanggapi pernyataan tersebut, Trump pun menuntut Lip-Bu Tan untuk segera mengundurkan diri alias resign dengan alasan keamanan nasional dan ekonomi AS.
“CEO Intel ini sangat memiliki konflik kepentingan dengan negara kami dan harus segera mengundurkan diri. Tidak ada solusi lain untuk ini,” tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social pada Kamis lalu (7/8/2025)
Truth Social sendiri adalah platform media sosial yang diluncurkan oleh Trump Media & Technology Group (TMTG), sebuah perusahaan yang didirikan oleh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun 2021.
Namun demikian, kecaman dari Trump ini berubah 180 derajat setelah keduanya bertemu pada awal pekan ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.