Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Turut Berduka atas Serangan Mematikan di Gereja, Klaim Tidak Pernah Menargetkan Tempat Ibadah

Kementerian Luar Negeri Israel menyampaikan ucapan duka cita mendalam atas serangan ke gereja.

Editor: Muhammad Barir
Yedioth Ahronoth
SERANGAN ISRAEL - Situasi di kawasan Shijaiyah di Jalur Gaza setelah diserang Israel pada hari Rabu, 9 April 2025. 

“IDF melakukan segala upaya yang memungkinkan untuk mengurangi kerugian yang dialami warga sipil dan bangunan sipil, termasuk tempat-tempat ibadah, dan menyesalkan segala kerusakan yang terjadi pada mereka,” tambahnya.

 

Pejabat Italia mengutuk Israel

"Serangan Israel di Gaza juga menghantam Gereja Keluarga Kudus," tulis Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni di X. "Serangan terhadap penduduk sipil yang telah dilakukan Israel selama berbulan-bulan tidak dapat diterima. Tidak ada tindakan militer yang dapat membenarkan perilaku seperti itu."

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengecam serangan gereja tersebut sebagai “tindakan serius terhadap tempat ibadah Kristen.”

“Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Pastor Romanelli, yang terluka dalam serangan itu,” tulisnya di X.

Dari populasi Jalur Gaza yang lebih dari dua juta jiwa, sekitar 1.000 orang beragama Kristen. Sebagian besar beragama Ortodoks, tetapi menurut Patriarkat Latin, terdapat sekitar 135 umat Katolik di wilayah tersebut.

Sejak awal perang yang meletus pada Oktober 2023, anggota komunitas Katolik telah berlindung di kompleks Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza, dan sejumlah umat Kristen Ortodoks juga telah menemukan perlindungan di sana.

Paus Fransiskus berulang kali menyerukan diakhirinya perang. Dalam pesan Paskah terakhirnya, sehari sebelum wafatnya pada 21 April, beliau mengutuk "situasi kemanusiaan yang menyedihkan" di Jalur Gaza.

 

'Benar-benar tidak dapat diterima'

Monsignor Pascal Gollnisch, kepala lembaga amal Katolik l'Oeuvre d'Orient, mengatakan kepada AFP bahwa penggerebekan itu "sama sekali tidak dapat diterima."

"Ini tempat ibadah. Ini gereja Katolik yang dikenal karena sikap damainya, pembawa damai. Mereka adalah orang-orang yang melayani masyarakat," ujarnya.

"Tidak ada tujuan strategis, tidak ada jihadis di gereja ini. Ada keluarga, ada warga sipil. Ini sama sekali tidak dapat diterima dan kami mengutuk sekeras-kerasnya sikap Israel ini".

 


SUMBER: AL JAZEERA, THE TIMES OF ISRAEL

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved