Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Bangun Bunker Pelindung di Pangkalan Udara Pasca-Serangan Drone 'Jaring Laba-laba' Ukraina
Di Pangkalan Udara Khalino Rusia, analis mengidentifikasi 10 bunker yang diperkuat yang ditutupi tanah. Ukraina benar-benar ganas.
Rusia Bangun Bunker Pelindung di Pangkalan Udara Pasca-Serangan Drone 'Jaring Laba-laba' Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan mulai membangun struktur berbenteng di pangkalan udara militer utama mereka.
Struktur berbenteng itu dilaporkan berupa bunker sebagai upaya nyata untuk melindungi pesawatnya dari serangan pesawat tak berawak (drone) Ukraina yang semakin canggih.
Pembangunan bunker di pangkalan udara utama Rusia ini merujuk pada citra satelit yang dianalisis oleh Institut Studi Perang (ISW) yang berpusat di Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Polandia Ancam Bikin Susah Warga Rusia Saat Moskow Perintahkan Penutupan Konsulatnya di Kaliningrad
"Citra tertanggal 7 dan 9 Juli itu mengungkap peningkatan pembangunan pertahanan di lapangan udara termasuk Khalino di wilayah Kursk Rusia dan pangkalan udara Saki di Krimea yang dianeksasi," tulis laporan TMT, dikutip Selasa (15/7/2025).
Di Pangkalan Udara Khalino, analis mengidentifikasi 10 bunker yang diperkuat yang ditutupi tanah, 12 tempat perlindungan tipe bunker beton yang tidak ditutupi, dan delapan struktur yang menyerupai hanggar pesawat.
Di Pangkalan Udara Saki, citra satelit menangkap dua tempat perlindungan beton baru dan bunker pesawat yang dibangun dalam beberapa hari.

12 Pesawat Hancur dalam Operasi Jaring Laba-laba
Pembangunan ini menyusul operasi pesawat nirawak rahasia Ukraina yang dikenal sebagai “Operasi Jaring Laba-laba.”
Operasi 1 Juni melibatkan penggunaan pesawat tak berawak yang diluncurkan dari truk sipil jauh di dalam wilayah Rusia untuk menyerang target bernilai tinggi, termasuk pembom strategis dan pesawat pengintai.
Staf Umum Ukraina mengklaim sedikitnya 12 pesawat hancur dalam serangan itu, termasuk beberapa pesawat pengebom Tu-22M dan pesawat peringatan dini dan kontrol udara A-50 yang masing-masing bernilai $300 juta.
Sebagai tanggapan, Rusia telah merelokasi puluhan pesawat pengebom ke pangkalan udara yang lebih jauh dari perbatasan Ukraina.
Citra satelit yang ditinjau oleh AviVector, badan intelijen satelit yang berpusat di Ukraina, menunjukkan bahwa semua pesawat Tu-160 yang sebelumnya ditempatkan di lapangan terbang Belaya di wilayah Irkutsk dan di Olenya di wilayah Murmansk dipindahkan pada awal Juni.
Justin Bronk, seorang peneliti senior di Royal United Services Institute Inggris, mengatakan citra tersebut menunjukkan bahwa Moskow berupaya mengurangi risiko serangan.
(oln/tmt/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Diduga Militerisasi 35 Ribu Anak Ukraina, Dilatih Merakit Drone |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: Denmark Beli Senjata Presisi Cegah Ancaman Rusia |
---|
Balas Dendam, Intelijen Ukraina Akui Jadi Pelaku Ledakan di Dekat Vladivostok Rusia |
---|
Ditonton Perwira AS, Rusia dan Belarus Gelar Simulasi Serangan Nuklir yang Bikin NATO Meriang |
---|
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.