Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

3 Pelajaran dari Perang 12 Hari, Gencatan Senjata Iran-Israel Hanya Jeda Sebelum Konfrontasi Total?

Tidak ada pihak yang menang. Namun, baik Iran dan Israel sedang bersiap untuk babak berikutnya.

khaberni/tangkap layar
GENCATAN SENJATA - Dalam waktu kurang dari dua minggu, rudal Iran mencapai Tel Aviv, dan jet-jet tempur Israel menyerang jauh ke dalam wilayah Iran. Kondisi ini telah mengubah situasi, dari apa yang telah lama membara menjadi perang langsung dan terbuka. 

Perang tersebut menghancurkan asumsi yang telah lama dipegang.

Iran menyerang pangkalan AS terbesar di Asia Barat – pangkalan Al-Udeid di Qatar – yang menandakan kesediaannya untuk menyerang Washington secara langsung sebagai respons atas serangan AS terhadap beberapa fasilitas nuklir Iran.

AS, di sisi lain, menunjukkan kapasitasnya untuk terlibat secara militer dengan Iran, tetapi tidak sampai pada konflik yang berkepanjangan.

Kedua belah pihak, dengan mengacu pada teori "risiko terhitung" Thomas Schelling, bertujuan untuk menunjukkan kemampuan dan tekad tanpa melewati ambang batas menuju perang besar-besaran.

Teori Kenneth Waltz bahwa "Kemungkinan perang semakin kecil terjadi jika lebih banyak rugi daripada untung" bisa membantu menjelaskan mengapa AS mundur. 

Teheran menegaskan bahwa serangan Amerika yang lebih luas akan ditanggapi dengan pembalasan regional, yang mengancam pasar energi dan pasukan AS.

Realitas ini, lebih dari sekadar dorongan pasifis, mendorong Trump untuk beralih ke diplomasi.

Dalam tulisannya, Sweidan memaparkan tiga pelajaran penting dari perang 12 hari Iran Vs Israel

1. Keterbatasan Israel

Meskipun awalnya berhasil, termasuk serangan presisi yang dimungkinkan oleh infiltrasi mendalam Mossad terhadap intelijen Iran, Israel gagal melumpuhkan program nuklir Iran.

Iran mengungkap kelemahan pertahanan rudal berlapis Israel yang banyak digembar-gemborkan.

Serangan rudal yang berkelanjutan melumpuhkan Iron Dome dan sistem pertahanan rudal serupa, membuktikan bahwa Tel Aviv tidak dapat menyerang tanpa hukuman.

Sebagaimana diakui oleh Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS), Iran dapat "menimbulkan kerusakan signifikan terhadap Israel sebagai balasannya," terlepas dari keunggulan teknologinya.

2. Kerentanan Iran

Teheran juga mengidentifikasi kelemahan – terutama dalam pertahanan udara dan keamanan dalam negeri.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan