Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

3 Pelajaran dari Perang 12 Hari, Gencatan Senjata Iran-Israel Hanya Jeda Sebelum Konfrontasi Total?

Tidak ada pihak yang menang. Namun, baik Iran dan Israel sedang bersiap untuk babak berikutnya.

khaberni/tangkap layar
GENCATAN SENJATA - Dalam waktu kurang dari dua minggu, rudal Iran mencapai Tel Aviv, dan jet-jet tempur Israel menyerang jauh ke dalam wilayah Iran. Kondisi ini telah mengubah situasi, dari apa yang telah lama membara menjadi perang langsung dan terbuka. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perang 12 hari antara Iran dan Israel pada Juni 2025 telah menghancurkan puluhan tahun serangan rahasia, garis merah, dan berbagai pengekangan.

Dalam waktu kurang dari dua minggu, rudal Iran mencapai Tel Aviv, dan jet-jet tempur Israel menyerang jauh ke dalam wilayah Iran.

Kondisi ini telah mengubah situasi, dari apa yang telah lama membara menjadi perang langsung dan terbuka.

Analis geopolitik Timur Tengah, Mohamad Hasan Sweidan, menilai, gencatan senjata yang terjadi antara Iran vs Israel bukanlah sebuah terobosan, melainkan sebuah jeda.

Menurutnya, kedua belah pihak kini sedang mempersiapkan diri untuk konfrontasi panjang yang akan menjangkau seluruh kawasan, membentuk kembali aliansi, dan menguji batas-batas dominasi AS di Asia Barat.

Presiden AS Donald Trump, yang semakin berhati-hati tentang keterlibatan regional, lebih menyukai strategi sempit yang berfokus pada pencegahan ledakan nuklir tanpa berkomitmen pada keterlibatan militer yang lebih dalam.

Sementara itu, Netanyahu kembali dari Washington dan mendesak pendekatan yang jauh lebih konfrontatif – pendekatan yang bertujuan mempercepat keruntuhan internal Republik Islam.

Bocoran dari pertemuan Netanyahu–Trump menunjukkan adanya perbedaan prioritas.

Perpecahan ini mencerminkan lebih dari sekadar perbedaan pendapat taktis, yang menandakan akhir permainan politik yang saling bertentangan.

Bagi Trump, diplomasi adalah alat untuk mengelola eskalasi.

Bagi Netanyahu, konfrontasi adalah strategi itu sendiri. Tel Aviv menuntut kapitulasi, alih-alih penahanan.

Pelajaran dari perang

Sweidan mengatakan, perang 12 hari tersebut menandai konfrontasi militer langsung pertama yang berkepanjangan antara Iran dan Israel. 

Sementara pertemuan sebelumnya mengandalkan perang intelijen dan bentrokan proksi, konflik ini meningkat menjadi pertukaran rudal dan drone skala penuh.

"Serangan udara Israel menargetkan fasilitas nuklir dan infrastruktur penting jauh di dalam wilayah Iran. Sementara itu, rudal balistik dan drone Iran menembus wilayah udara Israel, menghantam lokasi militer dan intelijen, termasuk di Tel Aviv," ujarnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan