Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Petempur Hamas Ubah Taktik di Gaza, Kini Pakai Close Range Combat Buat Tangkap Tentara Israel

Hamas mengincar personel IDF yang diterjunkan ke wilayah kantung Palestina tersebut untuk disandera hidup-hidup atau ditewaskan

khaberni/tangkap layar
GANTI TAKTIK - Tangkap layar Khaberni pada Minggu (13/7/2025) yang menunjukkan insiden beberapa waktu silam di mana petempur Hamas menangkap tentara Israel. Petempur Hamas dilaporkan mengubah strategi mereka yang bertujuan menangkap personel militer Israel yang bertugas di Gaza. 

Petempur Hamas Ubah Taktik di Gaza, Kini Pakai Strategi Close Range Combat Buat Tangkap Tentara Israel

 

TRIBUNNEWS.COM - Para petempur Hamas di Gaza diyakini mengubah taktik bertempur mereka dalam menghadapi invasi Tentara Israel (IDF) yang memasuki tahun kedua.

Taktik baru milisi Hamas tersebut disebut-sebut mengincar personel IDF yang diterjunkan ke wilayah kantung Palestina tersebut untuk disandera hidup-hidup atau ditewaskan dalam pertempuran jarak dekat (close range combat).

Baca juga: Rekaman Pertempuran Jarak Dekat Al Qassam dan Tentara Israel, IDF Terkapar Usai Melompat Kabur

"Petempur Hamas telah "beralih ke strategi pengorbanan, menunjukkan keberanian yang jauh lebih besar dan terlibat dalam pertempuran jarak dekat" dalam upaya untuk menangkap tentara Israel," kata seorang pejabat senior, dikutip oleh outlet berita berbahasa Ibrani, Israel Hayom

Taktik baru ini membuat militer Israel khawatir bahwa upaya Hamas akan membuahkan hasil dan milisi perlawanan Palestina itu akan menangkap sandera baru Israel.

Hal ini terjadi saat pergerakan militer Israel semakin masuk ke wilayah perkotaan Gaza

Adaptasi Perubahan Tujuan Militer Israel

Perubahan strategi petempur Hamas ini diyakini mengikuti perubahan taktik yang dilakukan IDF di Gaza.

"Setelah 21 bulan perang, perubahan strategi pertempuran terjadi setelah militer Israel mengubah pendekatannya setelah gencatan senjata terakhir berakhir pada bulan Maret," tulis ulasan RNTV, dikutip Minggu (13/7/2025).

Sebelumnya, operasi militer IDF mengandalkan serangan singkat dan terarah.

"Namun, belakangan tujuan militer Israel sekarang adalah mempertahankan kehadiran berkelanjutan di Gaza dan kota-kotanya," tambah laporan itu.

Insiden terbaru terjadi minggu lalu, di mana pejuang Hamas menyerang seorang tentara Israel yang mengoperasikan buldoser di kota Khan Younis di selatan, dan membunuhnya dari jarak dekat setelah ia meninggalkan mesin tersebut.

Baca juga: Rekaman Pertempuran Jarak Dekat Al Qassam dan Tentara Israel, IDF Terkapar Usai Melompat Kabur

MELOMPAT KABUR - Tangkapan layar Khaberni dari saluran telegram, Jumat (11/7/2025) yang menunjukkan rekaman dari first point view petempur Al Qassam, sayap militer Hamas. Tampak, seorang tentara Israel melompat kabur dari kendaraan militer penghancur bangunan saat disergap di wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan.
MELOMPAT KABUR - Tangkapan layar Khaberni dari saluran telegram, Jumat (11/7/2025) yang menunjukkan rekaman dari first point view petempur Al Qassam, sayap militer Hamas. Tampak, seorang tentara Israel melompat kabur dari kendaraan militer penghancur bangunan saat disergap di wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan. (khaberni/tangkap layar)

Sayap militer Hamas merilis video insiden tersebut, yang memperlihatkan para pejuang berdiri di atas tubuh tak bernyawa tentara tersebut, setelah mereka mengambil senjata apinya.

Insiden terbaru lainnya terjadi di Beit Hanoun, Gaza utara, di mana sebuah IED yang ditanam menewaskan setidaknya lima tentara pada malam hari.

Setelah ledakan tersebut, laporan di media berbahasa Ibrani mengatakan helikopter dikerahkan di tengah baku tembak hebat ketika para pejuang Hamas menyerang tentara Israel untuk kemungkinan melakukan penculikan.

Militer Israel kini menginstruksikan pasukannya untuk tetap waspada, namun hal ini menimbulkan risiko bagi para komandan militer.

"Militer Israel kini tengah menunggu keputusan pemerintah mengenai fase operasi selanjutnya di Gaza, karena operasi yang sedang berlangsung, yang diberi nama "Kereta Perang Gideon", hampir berakhir," kata laporan tersebut.

 

(oln/khbrn/*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved