Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Ultimatum Putin dan Xi, Ancam Bakal Hancurkan Moskow dan Beijing Pakai Bom
Donald Trump lontarkan ultimatum ke Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, mengancam akan “mengebom habis” Moskow dan Beijing.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump lontarkan ultimatum ke Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, mengancam akan “mengebom habis” Moskow dan Beijing.
Ancaman ini terungkap setelah ada bocoran rekaman audio yang berasal dari pertemuan Trump dengan para donatur kampanye pada 14 Mei 2024 di Hotel Pierre, New York.
Dalam audio viral tersebut, secara mengejutkan Presiden Trump mengklaim bahwa ia pernah mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pernyataan keras.
“Jika Anda menyerang Ukraina, saya akan mengebom Moskow habis-habisan. Saya tidak punya pilihan,” ujar Trump dalam rekaman tersebut.
Rekaman yang pertama kali diungkap oleh CNN International ini juga memperlihatkan Trump tengah mengancam Presiden China Xi Jinping dengan konsekuensi serupa jika Beijing berani menyerang Taiwan.
Trump menyebut bahwa Xi “mengira saya gila” tetapi “kami tidak pernah punya masalah.”
Pasca rekaman mencuat, cuplikan audio tersebut menjadi viral di berbagai platform sosial media dan memicu gelombang kritik serta spekulasi terkait gaya komunikasi dan pendekatan diplomatik Trump selama dan setelah masa jabatannya.
Pihak Gedung Putih menyatakan bahwa selama masa jabatan Trump, Rusia tidak pernah menyerang Ukraina, dan bahwa ancamannya merupakan bagian dari kebijakan “perdamaian lewat kekuatan”.
Kendati demikian, rekaman ini memperkuat persepsi bahwa Trump menggunakan retorika keras dalam kebijakan luar negeri yang disampaikannya secara lebih blak-blakan dalam forum tertutup.
Isinya kini menjadi bagian penting dalam buku baru berjudul “2024: How Trump Retook the White House and the Democrats Lost America” yang ditulis oleh tim jurnalis dari Washington Post.
Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Trump Mendukung Hamas, Cegah Israel Serang Gaza Selamanya
Kremlin Merespon
Menanggapi viralnya rekaman audio atas pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengklaim pernah mengancam akan “mengebom Moskow” jika Rusia menyerang Ukraina, pihak Kremlin memilih sikap hati-hati dan tidak langsung membantah.
“Saya tidak bisa mengonfirmasi atau menyangkal hal ini, bahkan jika saya ingin,” ujar Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip dari Reuters.
Ia menambahkan bahwa saat ini sangat sulit membedakan informasi yang benar dan yang tidak, karena ada banyak berita palsu akhir-akhir ini.
Peskov juga menyatakan bahwa pemerintah Rusia tidak memiliki data yang cukup untuk memastikan apakah Trump benar-benar pernah menyampaikan ancaman tersebut secara langsung kepada Presiden Vladimir Putin.
Dengan pernyataan ini, Kremlin tidak menolak isi rekaman secara eksplisit, tetapi menjaga jarak diplomatik dan menghindari eskalasi polemik lebih lanjut di tengah meningkatnya ketegangan AS-Rusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.