Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Publik Israel Murka, Smotrich Berjoget di Hari Para Tentara IDF yang Tewas di Beit Hanoun Dikuburkan

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich terekam menari di atas panggung bersama penyanyi Hasidic, Avraham Fried di hari para tentara Israel dikuburkan

Tangkap layar YouTube MEE
BEZELEL SMOTRICH. Foto merupakan tangkap layar yang diambil pada Kamis (13/2/2025) dari YouTube Middle East Eye (MEE), yang menampilkan profil Bezalel Smotrich. Menteri dari kelompok sayap kanan ultrakonservatif pendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini panen kecaman karena menari di hari para tentara Israel dikuburkan. 

Seorang pejabat pertahanan Israel menyebut kelimanya dijemput maut setelah ada bom meledak di tengah operasi militer IDF di Beit Hanoun, Gaza utara.

Adapun korban luka mencapai 14 orang. Dua di antaranya terluka parah. Tak hanya itu, tentara Israel juga diberondong tembakan saat berusaha mengevakuasi korban terluka.

Menurut Associated Press, tewasnya kelima tentara IDF itu terjadi dua minggu setelah Israel melaporkan ada tujuh tentara yang dibunuh oleh seorang pejuang Hamas.

Eyal Berkovich, seorang jurnalis terkenal Israel, mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas banyaknya tentara IDF yang tumbang.

“Anda (Netanyahu) mengkhotbahkan kemenangan total. Setiap minggu kita mengubur 10 tentara,” ujar Berkovich menyindir, dikutip dari Maariv.

“Sudah berbulan-bulan saya katakan bahwa para tentara ini mati sia-sia di tangan Netanyahu. Kedua tangannya berlumuran darah. Dia mengirim mereka tidak untuk apa pun kecuali melindungi pantatnya.”

Istri Netanyahu, Sara, turut menjadi target sindiran Berkovich. Jurnalis itu meminta Sara untuk menghadiri pemakaman tentara Israel dan menemui keluarganya.

Lalu, Berkovich menyarankan IDF untuk memobilisasi pasukannya.

“Hingga kita memobilisasi pasukan dan mengepung Hamas, kita tidak akan bisa menundukkan Hamas,” ujar Berkovic.

Baca juga: Gaza Kini Jadi The Wild West, Tentara Israel: Semua Harus Dibunuh jika Lewati Garis

“Darah tentara tak bisa ditumpahkan seperti air. Caranya tidak seperti itu. Pada akhirnya kita harus mencapai keputusan.”

Salah satu kolonel IDF yang bernama Hezi Nehama turut menyoroti banyaknya tentara Israel yang tewas.

Dalam percakapan di radio 103FM, Nehama meminta militer Israel mengubah rencana militer di Gaza. Dengan nada frustrasi, dia juga mengklaim metode yang digunakan Israel tidak efektif.

Seperti Berkovic, Nehama mengatakan Israel harus memobilisasi seluruh personel IDF di selatan Poros Netzarim dan Morag demi menundukkan Hamas.

“Hamas harus dikepung penuh. Untuk pertama kalinya kita akan menutup pipa air dan tidak menyalurkan bantuan kemanusiaan,” ujar Nehama.

Dia mengklaim sandera yang ditahan Hamas tidak boleh menjadi satu-satunya pertimbangan dalam strategi perang Israel di Gaza.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan