Minggu, 5 Oktober 2025

Lolos dari Maut, Bocah 7 Tahun Panjat Tempat Tidur Susun saat Banjir Bandang Terjang Texas

Tragedi banjir dahsyat di Texas akibat meluapnya air di Sungai Guadalupe menewaskan 109 jiwa, sementara lebih dari 160 orang masih belum ditemukan

Tangkap layar Instagram @kelir
BANJIR TEXAS - Foto yang diambil dari akun Instagram ibu penyitas @kelir, memperlihatkan Brock Davis yang berusia 7 tahun dan kakaknya Braeden Davis selamat dari banjir dahsyat Texas yang menyapu Camp La Junta, Hunt, Kerr County, akibat meluapnya Sungai Guadalupe. 

“Hati saya seperti mau meledak karena rasa syukur saat melihat mereka selamat,” ucap Rabon penuh haru.

“Tapi juga menyakitkan karena saya tahu banyak keluarga lain malam itu tidak bisa memeluk anak-anak mereka.” imbuhnya.

Korban Tewas Tembus 109

Tragedi banjir di Texas akibat meluapnya air di Sungai Guadalupe, dilaporkan ABC News merupakan banjir dengan ketinggian air tertinggi kedua sepanjang sejarah.

Upaya pencarian dan penyelamatan korban banjir bandang di Texas masih terus dilakukan hingga Selasa (8/7), meskipun medan berat dan kondisi cuaca menjadi tantangan serius di lapangan.

Gubernur Greg Abbott pada Selasa (waktu setempat) menyampaikan bahwa setidaknya 109 jiwa tewas, sementara lebih dari 160 orang masih belum ditemukan per Rabu (9/7/2025).

"Hanya di wilayah Kerr County saja, ada 161 orang yang dilaporkan hilang," kata Abbott dalam konferensi pers.

Di lapangan, tim jurnalis AFP menyaksikan langsung petugas dan relawan menggali lumpur secara manual di tengah teriknya matahari dan sisa genangan banjir. Di kota Hunt, pusat dari bencana ini, suasana masih mencekam.

Seorang warga, Javier Torres (24 tahun), terlihat menggali reruntuhan rumah keluarganya untuk mencari jenazah sang nenek, setelah sebelumnya menemukan jasad sang kakek. Ia juga melaporkan menemukan dua jenazah anak-anak yang diduga hanyut terseret arus sungai.

Meskipun prakiraan cuaca menunjukkan hujan deras masih akan turun dalam beberapa hari ke depan, tim penyelamat menegaskan pencarian tetap dilanjutkan.

“Kami tidak akan mundur karena hujan,” tegas Ben Baker.

Krisis Iklim dan Faktor Lingkungan Jadi Pemicu

Pakar cuaca dari Climate Central, Shel Winkley, menyebut bahwa bencana ini diperparah oleh kondisi kekeringan ekstrem yang melanda Texas dalam beberapa bulan terakhir.

Tanah yang kering tidak mampu menyerap air hujan secara maksimal, sehingga aliran deras langsung terjadi di permukaan.

“Sejak Mei, suhu di kawasan ini jauh di atas normal. Tanah yang kering menyerap air jauh lebih sedikit,” jelas Winkley.

Direktur Media Climate Central, Tom Di Liberto, juga menyoroti krisis di Layanan Cuaca Nasional AS (NWS), yang kini mengalami kekurangan staf berpengalaman akibat pensiun dini dan pembatasan rekrutmen.

“Pengalaman di lembaga seperti ini tidak bisa digantikan begitu saja. Ini memengaruhi kecepatan dan akurasi sistem peringatan dini,” tambahnya.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved