Senin, 29 September 2025

Eskalator Macet hingga Teleprompter Bermasalah, Trump Tuding Ada Sabotase, Minta PBB Selidiki

Presiden AS Donald Trump melontarkan tudingan serius kepada PB) usai serangkaian insiden yang ia sebut sebagai 'sabotase rangkap tiga'.

Tangkapan layar YouTube Sky News Australia
ESKALATOR PBB MACET - Tangkapan layar YouTube Sky News Australia pada Rabu (24/9/2025). Eskalator Presiden AS Donald Trump tiba-tiba berhenti di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (23/9/2025). Presiden AS Donald Trump melontarkan tudingan serius kepada PB) usai serangkaian insiden yang ia sebut sebagai 'sabotase rangkap tiga'. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melontarkan tudingan serius kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) usai serangkaian insiden yang ia sebut sebagai 'sabotase rangkap tiga' menganggu kunjungannya ke markas besar PBB di New York.

Sabotase adalah tindakan perusakan yang dilakukan secara sengaja, terencana, dan tersembunyi. Tujuan utamanya untuk merusak, menghambat, atau mengganggu jalannya suatu aktivitas, sistem, atau fasilitas.

Dalam unggahan panjang di media sosial pada Rabu (24/9/2025) waktu setempat, Trump mengklaim telah mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres untuk meminta penyelidikan resmi.

"Ini bukan kebetulan, ini sabotase rangkap tiga di PBB. Mereka seharusnya malu pada diri mereka sendiri," kata Trump di platform Truth Social miliknya, dikutip dari Al Arabiya.

"Saya mengirimkan salinan surat ini kepada Sekretaris Jenderal, dan saya menuntut penyelidikan segera. Tidak heran PBB belum mampu melaksanakan tugas yang seharusnya mereka lakukan," tambahnya.

Sebelumnya, ada juga insiden yang memicu kemarahan Trump bermula pada Selasa (23/9/2025) pagi, sesaat sebelum ia dijadwalkan berpidato di hadapan Majelis Umum PBB

Trump dan ibu negara, Melania Trump tengah menaiki eskalator ketika tangga bergerak itu tiba-tiba berhenti mendadak.

Keduanya sempat terkejut, tapi berhasil menjaga keseimbangan.

“Sungguh menakjubkan bahwa Melania dan saya tidak terjatuh ke tepi tajam tangga baja ini, dengan wajah terlebih dahulu,” ungkap Trump.

Setelah mencapai podium marmer hijau, masalah berikutnya muncul yaitu teleprompter yang seharusnya menampilkan teks pidato justru 'sangat gelap'. 

Tak berhenti di situ, Trump juga mengklaim sistem suara auditorium 'benar-benar mati'.

Sehingga para pemimpin dunia tak dapat mendengar pidatonya kecuali melalui earphone penerjemah.

Awalnya Trump menepis insiden dengan nada bercanda saat pidato, tetapi sehari kemudian sikapnya berubah tajam. 

Baca juga: Eskalator Mendadak Macet saat Dinaiki Trump, PBB Tegaskan Bukan Sabotase, Ungkap Fakta Sebenarnya

Dalam unggahan di platform media sosial Truth Social, Trump dengan tegas menyebut bahwa insiden tersebut bukanlah kebetulan, melainkan tindakan sabotase yang disengaja. 

Ia mengkritik PBB dan stafnya yang disebutnya "harus malu pada diri sendiri" atas kejadian tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan