Menpar Widiyanti Heran Keahlian Bahasa Inggrisnya Dipertanyakan, Singgung Sekolah di Swiss dan AS

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menjawab kritikan warganet tentang gaya public speaking dan keahlian berbahasa Inggrisnya.

Widiyanti Putri Wardhana adalah seorang pengusaha dan tokoh filantropi yang dilantik sebagai Menteri Pariwisata dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sejak 21 Oktober 2024.

Beliau memimpin kementerian baru, yaitu Kementerian Pariwisata, yang dipisahkan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebelumnya.

Masuk dalam Kabinet Merah Putih, sosok Widiyanti Putri menuai sorotan.

Mulai dari gaya bicara, pakaian mewah, harta kekayaan melampaui Presiden Prabowo, hingga terakhir isu minta air galon saat mandi.

Gaya bicara Menpar Widiyanti Putri dinilai kurang tepat bagi orang yang menyandang status menteri.

Warganet mengkritik gaya public speaking sang menteri yang dinilai kurang meyakinkan saat berpidato di acara The Economic Insights 2025.

Widiyanti nampak kerap melihat coretan di mimbar dan terbata-bata membacakan informasi yang ingin disampaikan pada acara yang digelar Februari 2025 lalu.

Selain itu, gaya bicara Menpar Widiyanti saat menggunakan bahasa Inggris pun ikut dikritik.

Banyak orang yang menilai istri Wishnu Wardhana tersebut tak lancar berbahasa Inggris.

Baca juga: Hidup Bergelimang Harta, Widiyanti Putri Ungkap Alasan Terima Jabatan Menpar, Dirayu Prabowo

Menanggapi kritikan tersebut, Menpar Widiyanti memilih untuk banyak belajar lagi.

Namun ia heran ada yang menyebut bahasa Inggrisnya kurang baik.

Pasalnya, ia sudah lama hidup di Amerika Serikat dan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari dengan anak-anak di rumah.

"Bagaimana Ibu saat keluar pertama kali langsung dibicarakan 'wa Menteri Pariwisata public speakingnya begitu'. Bagaimana tanggapan ibu?" tanya Helmy Yahya dalam YouTube pribadinya, Kamis (25/9/2025).

"Ya itu kan suatu pengalaman yang dilakukan terus-menerus, saya belajar dari situ," terang Menpar Widiyanti.