Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jarah Bantuan Buat Gaza, Abu Shabab Akui Dibeking Tangan Kanan Mahmoud Abbas dan Otoritas Palestina

Abu Shabab mengaku merampok truk bantuan makanan yang diperuntukkan bagi pengungsi Gaza dengan klaim kalau truk-truk bantuan itu ditujukan buat Hamas.

khaberni/tangkap layar
DISOKONG OTORITAS PALESTINA - Yasser Abu Shabab, pemimpin kelompok bersenjata di Gaza bernama Pasukan Populer saat wawancara dengan surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth, belum lama ini. Abu Shabab mengaku, aksi kelompoknya menjarah bantuan kemanusiaan untuk Gaza dilakukan dengan koordinasi lapangan dan dukungan yang diterimanya datang melalui Mahmoud al-Habbash, tangan kanan Presiden Palestina dari entitas Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, bukan pihak lain. 

Shabab juga menambahkan kalau koordinasi di antara mereka berlangsung di luar sorotan.

"Dia menyatakan tidak berkeberatan memasuki perang melawan Gerakan Perlawanan Hamas," tulis laporan Khaberni.

SAYAP MILITER HAMAS - Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. Hamas membantah menyetujui usulan AS untuk memperpanjang gencatan senjata dan menyerukan Israel untuk melanjutkan negosiasi Tahap II gencatan senjata di mana pasukan Israel harus menarik diri dari Gaza dan membuka akses masuk bantuan kemanusiaan.
SAYAP MILITER HAMAS - Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. Hamas membantah menyetujui usulan AS untuk memperpanjang gencatan senjata dan menyerukan Israel untuk melanjutkan negosiasi Tahap II gencatan senjata di mana pasukan Israel harus menarik diri dari Gaza dan membuka akses masuk bantuan kemanusiaan. (RNTV/TangkapLayar)

Pecahnya Perang Saudara

Aksi kelompok Yasser Abu Shabab yang bekerja untuk tentara pendudukan Israel ini memicu pecahnya perang saudara sesama Palestina di Jalur Gaza.

Ruang Operasi Gabungan melawan Israel faksi-faksi milisi Palestina menganggap tindakannya sebagai "pengkhianatan nasional,".

Mereka juga menekankan bahwa darahnya dan darah kelompoknya "akan hilang," menurut pernyataan tersebut.

Agen Abu Shabab dan gerombolannya memanfaatkan kehadiran pasukan pendudukan dan persenjataan langsung yang diberikan oleh tentara Israel untuk bertindak melawan rakyat mereka sendiri, dalam upaya yang gagal untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai oleh pendudukan selama lebih dari dua puluh bulan agresi," tulis pernyataan Ruang Operasi Gabungan melawan Israel.

Koalisi milisi Palestina tersebut menegaskan kalau "mereka yang menyimpang dari garis nasional akan dilucuti identitas Palestinanya dan ditolak oleh semua kekuatan nasional dan rakyat Palestina,".

Mereka juga bersumpah kalau faksi-faksi perlawanan akan memperlakukan mereka dengan cara yang sesuai dengan mereka yang mereka sebut sebagai "pengkhianat dan agen."

Pernyataan tersebut memuji sikap klan dan keluarga Palestina yang menyatakan penolakan mereka terhadap tertuduh, menekankan kalau perlawanan tersebut membedakan antara "kelompok pemberontak" yang berkolaborator dan rakyatnya serta keluarga asli mereka.

Pujian terhadap klan dan keluarga Palestina itu dilakukan Ruang Operasi Gabungan melawan Israel dengan mengutip ayat Al-Qur'an: "Tidak seorang pun akan memikul dosa orang lain."

Ruang Operasi Gabungan juga memuji kesadaran rakyat Palestina, dengan menyatakan bahwa mereka "menolak pengkhianatan, mengecam mereka yang melakukannya, dan menghargai mereka yang mengabdi pada perjuangan mereka dengan ketulusan dan kesetiaan."

Pernyataan tersebut diakhiri dengan doa bagi para martir dan yang terluka, dan penekanan untuk melanjutkan jalan "perlawanan hingga meraih kemenangan," mengingat apa yang digambarkan sebagai "agresi Zionis yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina."

 

 

(oln/khbrn/*)

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved