Konflik Palestina Vs Israel
Jarah Bantuan Buat Gaza, Abu Shabab Akui Dibeking Tangan Kanan Mahmoud Abbas dan Otoritas Palestina
Abu Shabab mengaku merampok truk bantuan makanan yang diperuntukkan bagi pengungsi Gaza dengan klaim kalau truk-truk bantuan itu ditujukan buat Hamas.
Jarah Bantuan Buat Gaza, Abu Shabab Akui Dibeking Tangan Kanan Mahmoud Abbas dan Otoritas Palestina
TRIBUNNEWS.COM - Yasser Abu Shabab, pemimpin kelompok bersenjata di Gaza bernama Pasukan Populer di Jalur Gaza selatan, mengakui kalau ia berkoordinasi dengan Mahmoud al-Habbash, penasihat Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.
Dalam wawancara dengan surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth, Abu Shabab mengatakan, koordinasi lapangan dan dukungan yang diterimanya datang melalui Mahmoud al-Habbash, bukan pihak lain.
Ia mencatat kalau Otoritas Palestina adalah entitas yang mendukung gerakannya dalam konfrontasinya dengan Hamas.
Baca juga: Israel Punya Antek-antek Baru, 2 Geng Bersenjata Palestina Perangi Hamas di Gaza dan Khan Yunis
Abu Shabab mengaku merampok truk bantuan makanan yang diperuntukkan bagi pengungsi Gaza.
Alasannya, dia mengklaim kalau truk-truk bantuan itu ditujukan untuk Hamas.
Setelah menjarah, kata dia, kelompoknya memutuskan untuk mendistribusikannya kepada penduduk daerah Mawasi, Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.
Abu Shabab meminta Hamas untuk segera membebaskan semua tahanan Israel tanpa kompensasi.
Dia juga mengatakan akan terus memerangi gerakan tersebut dengan dukungan keluarganya dan klan Tarabin yang tersebar dari Beersheba hingga Sinai.
Perlu dicatat, Pengadilan Revolusioner di Jalur Gaza memberi Abu Shabab waktu 10 hari untuk menyerahkan diri, setelah ia dituduh bekerja sama dengan pendudukan Israel dan mencuri bantuan di Jalur Gaza selatan.
Baca juga: Perang Saudara Sesama Palestina Pecah di Gaza: Hamas Cs Cap Yasser Abu Shabab Pengkhianat
Selama berbulan-bulan, nama Abu Shabab muncul sebagai pemimpin milisi yang bekerja sama dan berkoordinasi langsung dengan pendudukan Israel untuk beroperasi melawan Hamas dan perlawanan Palestina.
Tak Keberatan Berkoordinasi dengan Israel
Yasser Abu Shabab, juga, mengonfirmasi saat wawancara dengan Radio Israel kalau dia berkoordinasi dengan tentara Israel dan terus memberi informasi tentang pergerakannya.
"Kami berkoordinasi dengan tentara mengenai pergerakan dan misi yang kami lakukan di Gaza selatan," kata Abu Shabab.
Ia menyatakan tidak ada perselisihan antara dirinya dan Otoritas Palestina.
Pernyataan ini sekaligus megonfirmasi kalau gerakan yang dipimpinnya tersebut terafiliasi dengan gerakan Fatah, unsur utama Otoritas Palestina, entitas yang dilengserkan Hamas dari pemerintahan Gaza.
Shabab juga menambahkan kalau koordinasi di antara mereka berlangsung di luar sorotan.
"Dia menyatakan tidak berkeberatan memasuki perang melawan Gerakan Perlawanan Hamas," tulis laporan Khaberni.

Pecahnya Perang Saudara
Aksi kelompok Yasser Abu Shabab yang bekerja untuk tentara pendudukan Israel ini memicu pecahnya perang saudara sesama Palestina di Jalur Gaza.
Ruang Operasi Gabungan melawan Israel faksi-faksi milisi Palestina menganggap tindakannya sebagai "pengkhianatan nasional,".
Mereka juga menekankan bahwa darahnya dan darah kelompoknya "akan hilang," menurut pernyataan tersebut.
Agen Abu Shabab dan gerombolannya memanfaatkan kehadiran pasukan pendudukan dan persenjataan langsung yang diberikan oleh tentara Israel untuk bertindak melawan rakyat mereka sendiri, dalam upaya yang gagal untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai oleh pendudukan selama lebih dari dua puluh bulan agresi," tulis pernyataan Ruang Operasi Gabungan melawan Israel.
Koalisi milisi Palestina tersebut menegaskan kalau "mereka yang menyimpang dari garis nasional akan dilucuti identitas Palestinanya dan ditolak oleh semua kekuatan nasional dan rakyat Palestina,".
Mereka juga bersumpah kalau faksi-faksi perlawanan akan memperlakukan mereka dengan cara yang sesuai dengan mereka yang mereka sebut sebagai "pengkhianat dan agen."
Pernyataan tersebut memuji sikap klan dan keluarga Palestina yang menyatakan penolakan mereka terhadap tertuduh, menekankan kalau perlawanan tersebut membedakan antara "kelompok pemberontak" yang berkolaborator dan rakyatnya serta keluarga asli mereka.
Pujian terhadap klan dan keluarga Palestina itu dilakukan Ruang Operasi Gabungan melawan Israel dengan mengutip ayat Al-Qur'an: "Tidak seorang pun akan memikul dosa orang lain."
Ruang Operasi Gabungan juga memuji kesadaran rakyat Palestina, dengan menyatakan bahwa mereka "menolak pengkhianatan, mengecam mereka yang melakukannya, dan menghargai mereka yang mengabdi pada perjuangan mereka dengan ketulusan dan kesetiaan."
Pernyataan tersebut diakhiri dengan doa bagi para martir dan yang terluka, dan penekanan untuk melanjutkan jalan "perlawanan hingga meraih kemenangan," mengingat apa yang digambarkan sebagai "agresi Zionis yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina."
(oln/khbrn/*)
Konflik Palestina Vs Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Diteriaki di Depan Rumahnya, Netanyahu Kabur, Keluarga Sandera Tuntut Jawaban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.