Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Parlemen Inggris Desak Pemerintah Jelaskan Legalitas Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel

Parlemen Inggris desak pemerintah jelaskan ekspor komponen F-35 ke Israel di tengah tuduhan pelanggaran hukum humaniter.

Kredit foto: tangkapan layar video RTX
JET TEMPUR F-35 - Jet tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II, salah satu jet tempur siluman paling canggih di dunia, milik Amerika Serikat dilaporkan berhasil dikunci oleh rudal yang ditembakkan Houthi Yaman. Pilot jet canggih itu terpaksa melakukan manuver mengelak untuk menghindari rudal permukaan-ke-udara yang diluncurkan oleh pasukan Houthi di Yaman. Pemerintah Inggris Didesak Hentikan Ekspor Komponen Jet Tempur ke Israel 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komite Pembangunan Internasional Parlemen Inggris, Sarah Champion, mendesak pemerintah menjelaskan dasar hukum ekspor suku cadang F-35 ke Israel.

Dalam surat yang dikirimkan kepada Menteri Bisnis Jonathan Reynolds pada Kamis (26/6/2025), Champion menyatakan keprihatinan mendalam terhadap kebijakan ekspor komponen buatan Inggris yang berpotensi digunakan dalam serangan di Gaza.

“Saya tetap khawatir bahwa ada risiko nyata komponen senjata buatan Inggris dapat digunakan dalam serangan, termasuk terhadap pekerja bantuan atau infrastruktur kemanusiaan,” tulisnya, dilansir Middle East Eye.

Ia menekankan bahwa kepatuhan terhadap hukum internasional sangat penting jika Inggris ingin mengambil posisi kepemimpinan global.

Pemerintah Buat Pengecualian untuk Program F-35 Global

Menurut BBC, pada September 2024, pemerintah Inggris telah menangguhkan sekitar 30 lisensi ekspor senjata setelah peninjauan menemukan risiko pelanggaran serius hukum humaniter oleh Israel.

Pengecualian dibuat untuk komponen jet tempur F-35 karena suku cadang tersebut merupakan bagian dari rantai pasokan global dan dianggap penting untuk stabilitas armada internasional.

Dokumen pengadilan menunjukkan pejabat Inggris sempat berdiskusi dengan Amerika Serikat untuk menghentikan pengiriman ke Israel, sebab terbentur kesepakatan multinasional dalam program F-35 yang dipimpin AS.

Keputusan apa pun terkait pembatasan ekspor harus disetujui secara konsensus oleh seluruh negara peserta program.

Kelompok HAM Palestina Ajukan Gugatan ke Pengadilan

Times of Israel melaporkan bahwa organisasi HAM Palestina, Al-Haq, bersama Global Legal Action Network, mengajukan gugatan terhadap pemerintah Inggris atas ekspor komponen F-35 ke Israel.

Baca juga: AS Kirim Jet Tempur F-16, F-22, dan F-35 ke Timur Tengah di Tengah Konflik Iran Vs Israel

Pengadilan Tinggi Inggris menolak gugatan tersebut pada 13 Mei 2025.

Hakim menyatakan isu ini termasuk urusan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional yang berada di bawah kewenangan eksekutif, bukan pengadilan.

Pengadilan juga menyebut komponen buatan Inggris dikirim ke fasilitas perakitan di AS, Italia, dan Jepang sebelum didistribusikan ke mitra, termasuk Israel.

Dua hakim menegaskan bahwa penghentian pengiriman suku cadang akan berdampak negatif terhadap kerja sama pertahanan dan perdamaian internasional.

Amnesty dan Oxfam Tetap Desak Penghentian Ekspor Senjata

Kayhan menyebut Amnesty International, Oxfam, dan GLAN menganggap putusan tersebut mengecewakan, tetapi mereka menegaskan akan terus menekan pemerintah Inggris untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel.

Direktur Al-Haq, Shawan Jabarin, mengatakan bahwa mereka akan terus memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina dan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan kolektif.

Sementara itu, pemerintah Inggris menyatakan memiliki sistem lisensi ekspor yang ketat dan akan terus meninjau perizinan senjatanya.

Dalam perkembangan terbaru, pemerintah juga mengumumkan rencana pembelian 12 jet tempur F-35 baru yang mampu membawa senjata nuklir AS.

Spesifikasi Jet tempur F-35 Lightning II

Jet tempur F-35 Lightning II dikenal sebagai salah satu pesawat siluman tercanggih di dunia.

Pesawat ini memiliki tiga varian utama, yaitu F-35A, F-35B, dan F-35C.

F-35A digunakan untuk lepas landas dan mendarat secara konvensional.

F-35B memiliki kemampuan lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (STOVL).

Sementara itu, F-35C dirancang khusus untuk beroperasi di kapal induk.

Baca juga: Jet Siluman F-35 AS yang Pernah Diejek Elon Musk, Iran Klaim Telah Menembaknya

Dilansir dari laman Lockheed Martin, F-35 memiliki panjang sekitar 15,7 meter dan lebar sayap 10,7 meter.

Tinggi pesawat mencapai 4,38 meter, dengan berat maksimum lepas landas sekitar 31.800 kilogram.

F-35 menggunakan mesin Pratt & Whitney F135 yang mampu menghasilkan daya dorong lebih dari 43.000 pon dengan afterburner.

Kecepatan maksimum pesawat ini mencapai Mach 1.6, atau sekitar 1.930 kilometer per jam.

Jangkauan ferry F-35A lebih dari 2.200 kilometer tanpa pengisian bahan bakar di udara.

Radius tempurnya sekitar 945 kilometer untuk misi dengan bahan bakar internal.

Dikutip dari situs resmi F-35 Joint Program Office, pesawat ini dilengkapi dengan radar AESA AN/APG-81.

Selain itu, F-35 juga memiliki sistem Distributed Aperture System (DAS) dan Electro-Optical Targeting System (EOTS).

Teknologi Helmet Mounted Display System (HMDS) memungkinkan pilot melihat semua informasi penting langsung di dalam helm.

Dalam konfigurasi senjata internal, F-35 dapat membawa dua rudal AIM-120 AMRAAM dan dua bom presisi JDAM atau SDB II.

Varian F-35A juga memiliki meriam internal GAU-22/A kaliber 25 mm.

Total kapasitas senjata yang dapat dibawa, baik secara internal maupun eksternal, mencapai sekitar 8.160 kilogram.

Kemampuan siluman F-35 didukung desain aerodinamis dan lapisan penyerap radar yang mengurangi penampang radar (RCS).

F-35 juga dilengkapi sistem komunikasi canggih seperti Link 16 dan Multifunction Advanced Data Link (MADL).

Baca juga: Tiga Jet F-35 Israel Ditembak Jatuh Iran, Termasuk yang Disebut Dipiloti oleh Wanita

Pesawat ini dirancang untuk menjalankan berbagai misi sekaligus, termasuk pertahanan udara, serangan darat, dan pengintaian.

Dikutip dari Lockheed Martin dan F-35.com, jet ini digunakan oleh banyak negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Israel, dan Korea Selatan.

Kehadiran F-35 dianggap sebagai lompatan besar dalam teknologi tempur generasi kelima di era peperangan modern.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved