Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Sosok Misterius yang Bakal Membeli TikTok, Trump Hanya Beri Petunjuk Klub Orang Kaya
Presiden AS, Donald Trump hanya memberikan petunjuk siapa sosok di balik pembelian TikTok yang akan segera terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyebut TikTok bakal segera dibeli oleh AS, Minggu (29/6/2025).
Pengumuman pembelian TikTok ini dilakukan Donald Trump seminggu setelah ia memperpanjang batas waktu pelarangan aplikasi tersebut untuk ketiga kalinya.
Donald Trump pun mengumumkan sosok di balik pembelian aplikasi TikTok tersebut kepada Fox News.
Dalam acara Sunday Morning Futures, Trump hanya menyatakan bahwa ada klub orang kaya yang akan membeli TikTok.
Dikutip dari Axios, Trump mengatakan dia akan memberi tahu siapa saja sosok di balik pembelian TikTok dalam waktu sekitar dua minggu.
TikTok telah mengalami ketidakpastian selama berbulan-bulan dan berulang kali menghadapi tenggat waktu untuk melarangnya di AS.
Perpanjangan pertama datang pada hari pertama masa jabatan keduanya, diikuti oleh perpanjangan lain pada bulan April ketika Gedung Putih mengira kesepakatan untuk menempatkan aplikasi tersebut di bawah kepemilikan Amerika sudah dekat.
Sebaliknya, China menolak kesepakatan itu dan memaksa Trump untuk mengeluarkan perpanjangan larangan kedua.
Perpanjangan ketiga — yang diberlakukan pada 19 Juni — merupakan upaya lain untuk mendorong kesepakatan potensial hingga selesai, kata sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt.
Trump tidak memberikan perincian mengenai apa saja isi kesepakatan itu atau seberapa cepat kesepakatan itu akan diselesaikan.
"Saya kira saya mungkin memerlukan persetujuan Tiongkok," kata Trump.
Baca juga: Tuduh Radikal, Partai Republik Desak Trump Cabut Kewarganegaraan Cawalkot New York Zohran Mamdani
"Saya kira Presiden Xi (Jinping) mungkin akan melakukannya," lanjutnya.
TikTok telah menjadi subjek pengawasan dari Kongres — dan bahkan Trump, selama masa jabatan presiden pertamanya — karena kekhawatiran bahwa pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, memiliki akses ke data pribadi jutaan warga Amerika yang menggunakan aplikasi tersebut.
Kongres memberlakukan larangan pada bulan April 2024 untuk memaksa ByteDance menjual sahamnya di platform tersebut kepada pembeli yang disetujui pemerintah Amerika.
ByteDance telah mengikat kasus tersebut dengan berbagai rintangan hukum, dan menerima sedikit penangguhan hukuman ketika Trump meluncurkan kampanye presiden ketiganya dan mengatakan ia menentang pelarangan aplikasi tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.