Tuduh Radikal, Partai Republik Desak Trump Cabut Kewarganegaraan Cawalkot New York Zohran Mamdani
Mamdani semakin terancam setelah terpilih menjadi calon wali kota New York. Dia kini menerima ancaman berupa pencabutan kewarganegaraannya.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didesak oleh Partai Republik untuk mencabut kewarganegaraan dari calon wali kota New York, Zohran Mamdani.
Partai yang menaungi Trump tersebut menganggap Zohran adalah sosok radikal, dan tidak merepresentasikan AS karena belum genap menjadi warga negara selama 10 tahun.
"Partai Republik mendesak Trump pencabut kewarganegaraan Zohran Mamdani dan mendeportasinya dari negara."
"Kami menuding hal tersebut karena (Zohran) tidak cukup merepresentasikan Amerika. Selain itu alasan lain bahwa dia baru menjadi warga negara (AS) kurang dari 10 tahun," kata Partai Republik dalam laporan The Economist, dikutip dari The Guardian, Minggu (29/6/2025).
Di sisi lain, sepertinya desakan Partai Republik tersebut sudah dilakukan oleh anggota Kongres dari Tennessee, Andy Ogles.
Dikutip dari Associated Press (AP), Ogles telah meminta pemerintah federal untuk mencabut kewarganegaraan Mamdani.
Hal itu dibuktikannya lewat unggahan di akun X miliknya berupa foto surat yang diklaim olehnya telah dikirimkan ke Jaksa Agung AS, Pam Bondi.
Baca juga: Sosok Zohran Mamdani, Politikus Muslim AS yang Jadi Bakal Calon Wali Kota New York
Adapun isinya adalah desakan agar Departemen Kehakiman menyelidik apakah kewarganegaraan Mamdani diperoleh melalui kesalahan data pribadi atau penyembunyian dukungan material untuk terorisme.
"Dia harus dideportasi. Itulah sebabnya saya menyerukan agar dia menjalani proses denaturalisasi," kata Ogles dalam unggahannya itu.
Bahkan, dia menuding Mamdani sebagai seseorang antisemit, sosialis, dan komunis. Ogles menganggap Mamdani bakal menghancurkan New York.
Sebelumnya, Trump pun sudah mengungkapkan ketidaksenangannya dengan Mamdani yang terpilih sebagai calon wali kota New York dari Partai Demokrat.
Dia sampai mengatakan 'Big Apple' (julukan New York) akan menjadi kota komunis jika Mamdani terpilih.
"Saya tidak percaya hal itu terjadi. Itu adalah hal yang mengerikan bagi negara kita," katanya kepada wartawan saat di Gedung Putih, Jumat (27/6/2025), dikutip dari CNBC.
Trump juga khawatir jika Mamdani terpilih, maka akan berpengaruh terhadap investasi yang dilakukan para konglomerat.
Lagi-lagi, dia mengatakan kekhawatirannya itu berlandaskan tudingannya bahwa Mamdani adalah seorang komunis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.