Pendaki Tewas di Gunung Rinjani
Hutan Amazon Brasil Digeruduk Review Bintang 1 Netizen Indonesia, Pembalasan Gunung Rinjani?
Hutan Amazon di Brasil ramai diberi ulasan atau review bintang satu oleh netizen Indonesia. Diduga balasan atas review Gunung Rinjani.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, TNGR, BPBD, hingga sukarelawan mulai dikerahkan.
Sore harinya, seperti video viral, drone yang dioperasikan turis Spanyol merekam Juliana masih hidup,
Juliana tampak duduk dan bergerak di tanah berabu.
“Butuh waktu lama bagi mereka menolong Juliana. Ini memalukan!” tulis akun @patri******.
“Kami orang Brasil kecewa dengan pemerintah Indonesia,” kata akun lain, @eulo******.
Diketahui, pada hari Juliana jatuh, Tim SAR turun hingga 300 meter pada hari itu, namun gagal menemukan Juliana karena kabut tebal dan medan berbahaya.
Selanjutnya, tim SAR menerbangkan drone pada Minggu pagi (22/6/2025) dan menunjukkan Juliana tidak lagi di lokasi awal, diduga tergelincir lebih jauh ke jurang.
Hingga Senin (23/6/2025), drone thermal mendeteksi Juliana pada kedalaman 500 meter dalam kondisi tak bergerak. Baru pada Selasa, tim SAR mencapai korban dan memastikan Juliana telah meninggal dunia.
2. Video Tunjukkan Korban Masih Sadar

Video rekaman drone yang viral menjadi salah satu publikasi yang memantik reaksi kemarahan netizen Brazil.
Narasi keterlambatan penyelamatan Juliana berulang kali disampaikan netizen Brasil.
Seorang netizen Brasil di X, @fod**da menulis, "Juliana TIDAK mati karena jatuh! Drone merekam dia masih hidup, duduk, meski terluka. Indonesia negligen, jika cepat bertindak, dia bisa selamat!"
Netizen Brasil juga menyoroti Juliana telantar tanpa makanan, air, atau pakaian hangat di suhu dingin dan kabut tebal selama lebih dari 60 jam.
"Mereka bilang tidak bisa kirim air dengan drone karena takut Juliana bergerak dan jatuh lagi, tapi dia tetap tergelincir! Juliana mati karena kelalaian, bukan jatuh!" tulis @r**iwrs.
Diketahui, kritik intens dari netizen Brasil dan keluarga juga mendapat reaksi balik dari netizen Indonesia, yang 'membalas Brasil'.
Netizen Indonesia membela Tim SAR Gabungan yang telah melakukan operasi evakuasi semaksimal mungkin.
Seperti sorotan terkait drone yang tidak bisa mengangkut logistik berat karena risiko angin kencang.
"Drone perekam tidak kehabisan daya, tapi drone logistik butuh spesifikasi khusus. Ini yang netizen Brasil tidak paham!" tulis @Hj**tler.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.