Senin, 29 September 2025

Pendaki Tewas di Gunung Rinjani

Hutan Amazon Brasil Digeruduk Review Bintang 1 Netizen Indonesia, Pembalasan Gunung Rinjani?

Hutan Amazon di Brasil ramai diberi ulasan atau review bintang satu oleh netizen Indonesia. Diduga balasan atas review Gunung Rinjani.

Google Review
PERANG REVIEW GOOGLE - Hutan Amazon di Brasil ramai diberi ulasan atau review bintang satu oleh netizen Indonesia. Review buruk Hutan Amazon diduga karena netizen Brasil yang memberi review buruk terhadap Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah insiden yang menewaskan Juliana Marins. 

"Jika Anda ingin perjalanan yang aman, jangan pergi ke taman ini. Pemandu wisata tidak memiliki pekerjaan serius atau pelatihan yang memadai. Jika Anda mengalami kecelakaan di jalan setapak, mereka akan meninggalkan Anda di sana begitu saja. Tidak ada infrastruktur di tempat ini. Sudah banyak kematian dan kecelakaan. Keadilan untuk turis Juliana!" tulis Nat*** Dua***.

Netizen Brasil juga mereview minimnya tim keamanan yang memadai di Gunung Rinjani.

"Itu adalah tempat yang selalu menerima wisatawan, yang terus-menerus melakukan jenis layanan ini, dan mereka tidak memiliki tim yang siap membantu seseorang dalam kasus seperti ini, mereka harus melarang semua jenis jalur di sana, kurangnya persiapan sama sekali dari pihak mereka yang menjadi bagian darinya. Keadilan untuk JULIANA," tulis DJM**.

"Tempat ini berbahaya, tidak ada keamanan dan dukungan. Selain itu, tempat ini kotor dan pemandu wisatanya sama sekali tidak terorganisir. Pilih destinasi lain — tempat ini tidak sepadan!"

"Selain itu, banyak orang hilang atau meninggal, dan sama sekali tidak ada seorang pun — baik petugas taman, maupun pemerintah Indonesia — yang melakukan apa pun untuk mengatasinya. Kami beruntung, tetapi Anda mungkin tidak!" tulis review lainnya.

Amarah Netizen Brasil

Tewasnya Juliana Marins, seorang turis Brasil berusia 27 tahun setelah jatuh dari tebing di Gunung Rinjani mengundang reaksi kemarahan netizen Brasil.

Kemarahan netizen Brasil terhadap insiden yang dialami Juliana Marins berasal dari sejumlah faktor.

Mulai dari dugaan lambatnya operasi penyelamatan hingga keengganan awal pemerintah Brasil membiayai repatriasi jenazahnya Juliana Marins.

Dikutip dari CNN Brasil, Juliana Marins diketahui merupakan seorang penari pole dance profesional dari Niterói, Rio de Janeiro.

Perjalanan backpacker-nya keliling Asia Tenggara sudah dimulai sejak Februari lalu.

Insiden Juliana Marins jatuh sekitar 600 meter dari tebing di Gunung Rinjani terjadi pada Sabtu (21/6/2025).

Tim SAR mencapai korban dan memastikan Juliana telah meninggal dunia pada Selasa (24/6/2025).

PROSES EVAKUASI JULIANA MARINS - Agam Rinjani (kiri) saat menginap bersama rekan-rekan tim SAR lainnya di jurang Gunung Rinjani, Selasa (24/6/2025) malam, ketika proses mengevakuasi jenazah WN Brasil, Juliana Marins (kanan). Agam dan rekan-rekannya menginap satu malam bersama jenazah Juliana, sebelum akhirnya dievakuasi pada Rabu (25/6/2025).
PROSES EVAKUASI JULIANA  - Agam Rinjani (kiri) saat menginap bersama rekan-rekan tim SAR lainnya di jurang Gunung Rinjani, Selasa (24/6/2025) malam, ketika proses mengevakuasi jenazah WN Brasil, Juliana Marins (kanan). Agam dan rekan-rekannya menginap satu malam bersama jenazah Juliana, sebelum akhirnya dievakuasi pada Rabu (25/6/2025). (Instagram @tyo_survival/@ajulianamarins)

Berikut setidaknya empat alasan yang memantik amarah netizen Brasil, yang diserukan melalui berbagai platform, termasuk di kolom komentar akun Instagram resmi Presiden Prabowo Subianto dan Basarnas.

1. Evakuasi Juliana Marins Dianggap Lambat

Diketahui Juliana dikabarkan jatuh di area Cemara Nunggal pada Sabtu pagi sekira pukul 06.30 WITA.

Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menerima laporan Juliana jatuh sekitar pukul 09.40 WITA. 

Baca juga: Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani Menyudutkan Presiden Brasil Jelang Pemilu, Surveinya Turun

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan