Pendaki Tewas di Gunung Rinjani
Hutan Amazon Brasil Digeruduk Review Bintang 1 Netizen Indonesia, Pembalasan Gunung Rinjani?
Hutan Amazon di Brasil ramai diberi ulasan atau review bintang satu oleh netizen Indonesia. Diduga balasan atas review Gunung Rinjani.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
"Jika Anda ingin perjalanan yang aman, jangan pergi ke taman ini. Pemandu wisata tidak memiliki pekerjaan serius atau pelatihan yang memadai. Jika Anda mengalami kecelakaan di jalan setapak, mereka akan meninggalkan Anda di sana begitu saja. Tidak ada infrastruktur di tempat ini. Sudah banyak kematian dan kecelakaan. Keadilan untuk turis Juliana!" tulis Nat*** Dua***.
Netizen Brasil juga mereview minimnya tim keamanan yang memadai di Gunung Rinjani.
"Itu adalah tempat yang selalu menerima wisatawan, yang terus-menerus melakukan jenis layanan ini, dan mereka tidak memiliki tim yang siap membantu seseorang dalam kasus seperti ini, mereka harus melarang semua jenis jalur di sana, kurangnya persiapan sama sekali dari pihak mereka yang menjadi bagian darinya. Keadilan untuk JULIANA," tulis DJM**.
"Tempat ini berbahaya, tidak ada keamanan dan dukungan. Selain itu, tempat ini kotor dan pemandu wisatanya sama sekali tidak terorganisir. Pilih destinasi lain — tempat ini tidak sepadan!"
"Selain itu, banyak orang hilang atau meninggal, dan sama sekali tidak ada seorang pun — baik petugas taman, maupun pemerintah Indonesia — yang melakukan apa pun untuk mengatasinya. Kami beruntung, tetapi Anda mungkin tidak!" tulis review lainnya.
Amarah Netizen Brasil
Tewasnya Juliana Marins, seorang turis Brasil berusia 27 tahun setelah jatuh dari tebing di Gunung Rinjani mengundang reaksi kemarahan netizen Brasil.
Kemarahan netizen Brasil terhadap insiden yang dialami Juliana Marins berasal dari sejumlah faktor.
Mulai dari dugaan lambatnya operasi penyelamatan hingga keengganan awal pemerintah Brasil membiayai repatriasi jenazahnya Juliana Marins.
Dikutip dari CNN Brasil, Juliana Marins diketahui merupakan seorang penari pole dance profesional dari Niterói, Rio de Janeiro.
Perjalanan backpacker-nya keliling Asia Tenggara sudah dimulai sejak Februari lalu.
Insiden Juliana Marins jatuh sekitar 600 meter dari tebing di Gunung Rinjani terjadi pada Sabtu (21/6/2025).
Tim SAR mencapai korban dan memastikan Juliana telah meninggal dunia pada Selasa (24/6/2025).

Berikut setidaknya empat alasan yang memantik amarah netizen Brasil, yang diserukan melalui berbagai platform, termasuk di kolom komentar akun Instagram resmi Presiden Prabowo Subianto dan Basarnas.
1. Evakuasi Juliana Marins Dianggap Lambat
Diketahui Juliana dikabarkan jatuh di area Cemara Nunggal pada Sabtu pagi sekira pukul 06.30 WITA.
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menerima laporan Juliana jatuh sekitar pukul 09.40 WITA.
Baca juga: Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani Menyudutkan Presiden Brasil Jelang Pemilu, Surveinya Turun
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.