Senin, 29 September 2025

Pendaki Tewas di Gunung Rinjani

Hutan Amazon Brasil Digeruduk Review Bintang 1 Netizen Indonesia, Pembalasan Gunung Rinjani?

Hutan Amazon di Brasil ramai diberi ulasan atau review bintang satu oleh netizen Indonesia. Diduga balasan atas review Gunung Rinjani.

Google Review
PERANG REVIEW GOOGLE - Hutan Amazon di Brasil ramai diberi ulasan atau review bintang satu oleh netizen Indonesia. Review buruk Hutan Amazon diduga karena netizen Brasil yang memberi review buruk terhadap Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah insiden yang menewaskan Juliana Marins. 

TRIBUNNEWS.COM - Hutan Amazon di Brasil ramai diberi ulasan atau review bintang satu oleh netizen Indonesia.

Review buruk Hutan Amazon diduga karena netizen Brasil yang memberi review buruk terhadap Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah insiden yang menewaskan Juliana Marins, turis dari Negeri Samba itu.

Sebagaimana dilihat Tribunnews dari ulasan Hutan Amazon pada Google Review, netizen Indonesia berbondong-bondong memberi review bintang satu.

Google Review diketahui merupakan fitur Google yang memungkinkan pengguna memberikan ulasan dan rating tentang tempat yang pernah mereka kunjungi, atau bisnis yang pernah digunakan layanannya.

Bintang satu merupakan skala terendah, dan bintang lima menjadi skala tertinggi dalam Google Review.

Terdapat ulasan netizen Indonesia yang terang-terangan membela Gunung Rinjani, menegaskan pemberian review ini sebagai upaya pembalasan netizen Brasil.

"Mau dijatuhkan bagaimana pun oleh siapapun, gunung Rinjani akan tetap tegak menunjukkan keanggunan dan keindahannya, tidak ada siapapun yang dapat menghentikan langkah kaki untuk tetap mendaki," tulis seorang netizen.

REVIEW HUTAN AMAZON - Hutan Amazon di Brasil ramai diberi ulasan atau review bintang satu oleh netizen Indonesia. Review buruk Hutan Amazon diduga karena netizen Brasil yang memberi review buruk terhadap Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah insiden yang menewaskan Juliana Marins, turis dari Negeri Samba itu.
REVIEW HUTAN AMAZON - Hutan Amazon di Brasil ramai diberi ulasan atau review bintang satu oleh netizen Indonesia. Review buruk Hutan Amazon diduga karena netizen Brasil yang memberi review buruk terhadap Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah insiden yang menewaskan Juliana Marins, turis dari Negeri Samba itu. (Google Review)

Beberapa komentar juga ditulis netizen Indonesia.

"Prici. No culture (mahal. Tidak ada budaya)," tulis netizen lain.

Netizen Indonesia juga membubuhkan komentar-komentar nyeleneh.

"Gak ada warung kopi," tulis netizen.

Kebanyakan netizen hanya memberi review bintang satu tanpa meninggalkan komentar.

Hingga Senin (30/6/2025), Hutan Amazon mendapat nilai 4.0 di Google Review.

Baca juga: 4 Hal yang Membuat Netizen Brasil Marah soal Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani

Netizen Brasil Geruduk Google Review Gunung Rinjani

Diketahui, 'perang review' terjadi setelah netizen Brasil ramai memberi bintang satu untuk Gunung Rinjani pascainsiden tewasnya Juliana Marins pada 21 Juni lalu.

Netizen Brasil memberi ulasan sembari menyerukan 'keadilan untuk Juliana'.

"Jika Anda ingin perjalanan yang aman, jangan pergi ke taman ini. Pemandu wisata tidak memiliki pekerjaan serius atau pelatihan yang memadai. Jika Anda mengalami kecelakaan di jalan setapak, mereka akan meninggalkan Anda di sana begitu saja. Tidak ada infrastruktur di tempat ini. Sudah banyak kematian dan kecelakaan. Keadilan untuk turis Juliana!" tulis Nat*** Dua***.

Netizen Brasil juga mereview minimnya tim keamanan yang memadai di Gunung Rinjani.

"Itu adalah tempat yang selalu menerima wisatawan, yang terus-menerus melakukan jenis layanan ini, dan mereka tidak memiliki tim yang siap membantu seseorang dalam kasus seperti ini, mereka harus melarang semua jenis jalur di sana, kurangnya persiapan sama sekali dari pihak mereka yang menjadi bagian darinya. Keadilan untuk JULIANA," tulis DJM**.

"Tempat ini berbahaya, tidak ada keamanan dan dukungan. Selain itu, tempat ini kotor dan pemandu wisatanya sama sekali tidak terorganisir. Pilih destinasi lain — tempat ini tidak sepadan!"

"Selain itu, banyak orang hilang atau meninggal, dan sama sekali tidak ada seorang pun — baik petugas taman, maupun pemerintah Indonesia — yang melakukan apa pun untuk mengatasinya. Kami beruntung, tetapi Anda mungkin tidak!" tulis review lainnya.

Amarah Netizen Brasil

Tewasnya Juliana Marins, seorang turis Brasil berusia 27 tahun setelah jatuh dari tebing di Gunung Rinjani mengundang reaksi kemarahan netizen Brasil.

Kemarahan netizen Brasil terhadap insiden yang dialami Juliana Marins berasal dari sejumlah faktor.

Mulai dari dugaan lambatnya operasi penyelamatan hingga keengganan awal pemerintah Brasil membiayai repatriasi jenazahnya Juliana Marins.

Dikutip dari CNN Brasil, Juliana Marins diketahui merupakan seorang penari pole dance profesional dari Niterói, Rio de Janeiro.

Perjalanan backpacker-nya keliling Asia Tenggara sudah dimulai sejak Februari lalu.

Insiden Juliana Marins jatuh sekitar 600 meter dari tebing di Gunung Rinjani terjadi pada Sabtu (21/6/2025).

Tim SAR mencapai korban dan memastikan Juliana telah meninggal dunia pada Selasa (24/6/2025).

PROSES EVAKUASI JULIANA MARINS - Agam Rinjani (kiri) saat menginap bersama rekan-rekan tim SAR lainnya di jurang Gunung Rinjani, Selasa (24/6/2025) malam, ketika proses mengevakuasi jenazah WN Brasil, Juliana Marins (kanan). Agam dan rekan-rekannya menginap satu malam bersama jenazah Juliana, sebelum akhirnya dievakuasi pada Rabu (25/6/2025).
PROSES EVAKUASI JULIANA  - Agam Rinjani (kiri) saat menginap bersama rekan-rekan tim SAR lainnya di jurang Gunung Rinjani, Selasa (24/6/2025) malam, ketika proses mengevakuasi jenazah WN Brasil, Juliana Marins (kanan). Agam dan rekan-rekannya menginap satu malam bersama jenazah Juliana, sebelum akhirnya dievakuasi pada Rabu (25/6/2025). (Instagram @tyo_survival/@ajulianamarins)

Berikut setidaknya empat alasan yang memantik amarah netizen Brasil, yang diserukan melalui berbagai platform, termasuk di kolom komentar akun Instagram resmi Presiden Prabowo Subianto dan Basarnas.

1. Evakuasi Juliana Marins Dianggap Lambat

Diketahui Juliana dikabarkan jatuh di area Cemara Nunggal pada Sabtu pagi sekira pukul 06.30 WITA.

Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menerima laporan Juliana jatuh sekitar pukul 09.40 WITA. 

Baca juga: Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani Menyudutkan Presiden Brasil Jelang Pemilu, Surveinya Turun

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, TNGR, BPBD, hingga sukarelawan mulai dikerahkan.

Sore harinya, seperti video viral, drone yang dioperasikan turis Spanyol merekam Juliana masih hidup,

Juliana tampak duduk dan bergerak di tanah berabu.

“Butuh waktu lama bagi mereka menolong Juliana. Ini memalukan!” tulis akun @patri******.

“Kami orang Brasil kecewa dengan pemerintah Indonesia,” kata akun lain, @eulo******.

Diketahui, pada hari Juliana jatuh, Tim SAR turun hingga 300 meter pada hari itu, namun gagal menemukan Juliana karena kabut tebal dan medan berbahaya.

Selanjutnya, tim SAR menerbangkan drone pada Minggu pagi (22/6/2025) dan menunjukkan Juliana tidak lagi di lokasi awal, diduga tergelincir lebih jauh ke jurang.

Hingga Senin (23/6/2025), drone thermal mendeteksi Juliana pada kedalaman 500 meter dalam kondisi tak bergerak. Baru pada Selasa, tim SAR mencapai korban dan memastikan Juliana telah meninggal dunia.

2. Video Tunjukkan Korban Masih Sadar

PENDAKIT RINJANI JATUH - (Kanan) Foto Juliana Marins yang diunduh di akun Instagram @resgatejulianamarins, pada Selasa (24/6/2025) dan (Kiri) Tangkapan layar video pendaki Rinjani jatuh, Sabtu (21/6/2025). Pendaki tersebut merupakan Juliana Marins (27) warga negara (WN) Brasil.
PENDAKIT RINJANI JATUH - (Kanan) Foto Juliana Marins yang diunduh di akun Instagram @resgatejulianamarins, pada Selasa (24/6/2025) dan (Kiri) Tangkapan layar video pendaki Rinjani jatuh, Sabtu (21/6/2025). Pendaki tersebut merupakan Juliana Marins (27) warga negara (WN) Brasil. (Kolase: Instagram @resgatejulianamarins dan TribunLombok.com/Istimewa)

Video rekaman drone yang viral menjadi salah satu publikasi yang memantik reaksi kemarahan netizen Brazil.

Narasi keterlambatan penyelamatan Juliana berulang kali disampaikan netizen Brasil.

Seorang netizen Brasil di X, @fod**da menulis, "Juliana TIDAK mati karena jatuh! Drone merekam dia masih hidup, duduk, meski terluka. Indonesia negligen, jika cepat bertindak, dia bisa selamat!"

Netizen Brasil juga menyoroti Juliana telantar tanpa makanan, air, atau pakaian hangat di suhu dingin dan kabut tebal selama lebih dari 60 jam.

"Mereka bilang tidak bisa kirim air dengan drone karena takut Juliana bergerak dan jatuh lagi, tapi dia tetap tergelincir! Juliana mati karena kelalaian, bukan jatuh!" tulis @r**iwrs.

Diketahui, kritik intens dari netizen Brasil dan keluarga juga mendapat reaksi balik dari netizen Indonesia, yang 'membalas Brasil'.

Netizen Indonesia membela Tim SAR Gabungan yang telah melakukan operasi evakuasi semaksimal mungkin.

Seperti sorotan terkait drone yang tidak bisa mengangkut logistik berat karena risiko angin kencang.

"Drone perekam tidak kehabisan daya, tapi drone logistik butuh spesifikasi khusus. Ini yang netizen Brasil tidak paham!" tulis @Hj**tler.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan