Pendaki Tewas di Gunung Rinjani
Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani Menyudutkan Presiden Brasil Jelang Pemilu, Surveinya Turun
Warga Brasil terus mengikuti kasus meninggalnya pendaki asal Brasil Juliana Marins di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Penulis:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Brasil terus mengikuti kasus meninggalnya pendaki asal Brasil Juliana Marins di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kasus semakin memantik emosi publik di Brasil karena penyelamatan Juliana Marins yang dianggap tidak maksimal sehingga menyebabkan nyawanya melayang.
Apalagi muncul video drone yang memperlihatkan Juliana Marins masih 'terlihat' bergerak beberapa saat setelah dia jatuh.
"Ini sebuah operasi pendakian gunung komersial yang dijalankan dengan buruk," ujar Carlos Santanela, seorang pendaki gunung asal Brasil seperti dikutip dari CNN Brasil.
Sejumlah selebriti di Brasil yang memiliki banyak pengikut di media sosial bahkan berulang kali membagikan kondisi Juliana Marins.
Baca berita terkait : Selebriti Brasil Ramai-ramai Bersuara di IG soal Tewasnya Juliana Marins di Gunung Rinjani
Presiden RI Prabowo Subianto juga tak lepas dari kritik para netizen Brasil.
Mereka langsung menyerbu Instagram Prabowo Subianto dan meminta 'pertanggungjawaban'.
Presiden Brasil Disudutkan
Kasus meninggalnya Juliana Marins juga membuat sibuk Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.
Dia berulang kali berbicara ke media akan membantu upaya penyelamatan Juliana Marins.
Namun setelah dinyatakan meninggal dunia, persoalan kembali muncul soal pemulangan jenazahnya ke Brasil.
Pasalnya Undang-Undang Brasil menyatakan tidak ada biaya pemulangan jenazah warga di luar negeri.
Desakan publik menguat.
Oposisi di parlemen meminta presiden untuk bertindak nyata.
Bahkan pesepakbola mantan striker AC Milan Alexander Pato mengaku akan membiayai pemulangan jenazah Juliana Marins yang saat ini masih disemayamkan di Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.