Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Klaim Menang Lawan Israel, Iran Gantung Tiga Orang yang Dituding Mata-mata Tel Aviv

Eksekusi lewat cara digantung hingga mati ini dilakukan Iran sehari setelah gencatan senjata antara kedua negara musuh bebuyutan itu mulai berlaku.

khaberni/tangkap layar
SALVO RUDAL - Iran dilaporkan meluncurkan serangan rentetan rudal ke Israel jelang gencatan senjata dengan Israel yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump, Selasa (24/6/2025) pagi. Iran kemudian membantah telah melanggar kesepakatan gencatan senjata. 

Klaim Menang Lawan Israel, Iran Gantung Tiga Orang yang Dituding Mata-mata Tel Aviv

 

TRIBUNNEWS.COM - Iran, Rabu (25/6/2025) menyatakan kalau pihaknya telah mengeksekusi tiga orang yang dituduh menjadi mata-mata untuk Israel.

Eksekusi lewat cara digantung hingga mati ini dilakukan Iran sehari setelah gencatan senjata antara kedua negara musuh bebuyutan itu mulai berlaku.

"Idris Ali, Azad Shojai dan Rasoul Ahmad Rasoul, yang berupaya mengimpor peralatan ke negara tersebut (Israel) untuk melakukan pembunuhan, ditangkap dan diadili atas... kerja sama yang menguntungkan rezim Zionis," kata badan peradilan Israel, merujuk pada Israel, dikutip dari laporan RNTV, Rabu.

Baca juga: Setelah Iran, Siapa Target Israel Berikutnya? Turki Masuk Bidikan Rencana Ekspansionis

"Hukuman dilaksanakan pagi ini... dan mereka digantung," kata pernyataan itu

Presiden Iran: Iran Bersedia Kembali ke Perundingan Nuklir dengan AS

Sebelumnya pada Selasa, Iran mengatakan kalau pihaknya siap untuk kembali berunding dengan Amerika Serikat (AS).

Bersedianya Iran kembali ke meja perundingan karena tercapainya gencatan senjata -meski rapuh- dalam perangnya dengan Israel.

Iran dan Israel telah berperang selama 12 hari serangan yang menghantam fasilitas nuklir negara tersebut.

Namun, bahkan saat Iran tampaknya menyatakan kesediaannya untuk meninjau kembali perundingan nuklir yang digagalkan oleh serangan mendadak Israel, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya akan terus "menegaskan hak-haknya yang sah" untuk penggunaan tenaga atom secara damai.

Amerika Serikat pada Minggu telah bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap situs nuklir utama.

Setelah Iran membalas dengan serangan rudal Senin malam yang menargetkan pangkalan AS di Qatar, Presiden Donald Trump menyerukan de-eskalasi, mengumumkan garis besar kesepakatan gencatan senjata beberapa jam kemudian.

Dalam panggilan telepon pada Selasa, Pezeshkian mengatakan kepada mitranya dari Uni Emirat Arab "untuk menjelaskan kepada mereka, dalam hubungan Anda dengan Amerika Serikat, bahwa Republik Iran hanya ingin menegaskan hak-haknya yang sah".

"Iran tidak pernah berupaya memperoleh senjata nuklir dan tidak mengupayakannya," katanya seperti dikutip kantor berita resmi IRNA.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved