Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Klaim Menang Lawan Israel, Iran Gantung Tiga Orang yang Dituding Mata-mata Tel Aviv

Eksekusi lewat cara digantung hingga mati ini dilakukan Iran sehari setelah gencatan senjata antara kedua negara musuh bebuyutan itu mulai berlaku.

khaberni/tangkap layar
SALVO RUDAL - Iran dilaporkan meluncurkan serangan rentetan rudal ke Israel jelang gencatan senjata dengan Israel yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump, Selasa (24/6/2025) pagi. Iran kemudian membantah telah melanggar kesepakatan gencatan senjata. 

Dia juga menambahkan kalau Iran "siap menyelesaikan masalah... di meja perundingan".

Israel mengatakan memulai perang pada 13 Juni, untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, sebuah ambisi yang telah lama dibantah oleh Teheran.

Setelah Trump dengan marah mencaci kedua belah pihak atas pelanggaran awal gencatan senjata pada Selasa, Teheran mengumumkan akan menghormati ketentuan kesepakatan tersebut jika Israel melakukan hal yang sama.

Sementara Israel mengatakan telah menahan diri dari serangan lebih lanjut.

Klaim Kemenangan

Baik Israel maupun Iran tampaknya mengklaim kemenangan setelah pengumuman gencatan senjata.

Pemerintah Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengumpulkan kabinetnya “untuk mengumumkan kalau Israel telah mencapai semua tujuan Operasi Rising Lion dan banyak lagi”.

Ditambahkannya, Israel telah menyingkirkan "ancaman eksistensial ganda" berupa program rudal nuklir dan balistiknya, seraya bersumpah untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata.

Sementara itu, badan keamanan tertinggi Iran mengatakan pasukan negara itu telah "memaksa Israel untuk secara sepihak" mundur.

Baca juga: Sajak Amatir Iran, Rudal Teheran Melesat di Detik-Detik Terakhir Gencatan Senjata dengan Israel 

Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) juga memuji serangan rudal terakhir yang ditujukan ke Israel sebagai “pelajaran bersejarah dan tak terlupakan bagi musuh Zionis”.

Tim penyelamat Israel melaporkan empat orang tewas ketika sebuah rudal menghantam sebuah bangunan perumahan di kota selatan Beersheba pada Selasa pagi.

Di Iran, televisi pemerintah mengatakan serangan Israel semalam di utara menewaskan ilmuwan nuklir Mohammad Reza Seddighi Saber, yang sedang dikenai sanksi AS.

Baca juga: Mohammad Reza Sedighi, Ilmuwan Nuklir Iran yang Dibunuh Israel Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata

PANGKALAN MILITER AS. Citra satelit tertanggal 9 Juni 2025 memperlihatkan kondisi di mana berbagai jenis pesawat militer masih terparkir di tiga area utama: area jet tempur, tanker, dan fasilitas pendukung lainnya.
PANGKALAN MILITER AS. Citra satelit tertanggal 9 Juni 2025 memperlihatkan kondisi di mana berbagai jenis pesawat militer masih terparkir di tiga area utama: area jet tempur, tanker, dan fasilitas pendukung lainnya. (Citra satelit/X/Intel_Slava)

Serangan Terhadap Pangkalan AS

Selama kampanyenya, serangan “Israel” menghantam target nuklir dan militer -- menewaskan ilmuwan dan petinggi militer -- serta daerah permukiman, yang memicu gelombang serangan rudal Iran terhadap “Israel”.

Meskipun Iran dan Israel telah terkunci dalam perang bayangan selama beberapa dekade, sejauh ini konfrontasi tersebut merupakan yang paling merusak antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

Perang tersebut menyaksikan serangan AS terhadap situs nuklir Iran dengan menggunakan bom-bom penghancur bunker besar-besaran, diikuti oleh serangan balasan Iran yang menargetkan fasilitas militer terbesar Amerika Serikat di Timur Tengah.

Baca juga: 13 Ton Bom AS Serang Langsung Fasilitas Nuklir Iran, Arab Saudi Teriak Soal Efek Radioaktif

Trump menyebut balasan Iran itu sebagai "lemah", dan berterima kasih kepada Teheran karena memberikan pemberitahuan terlebih dahulu dan mengumumkan garis besar gencatan senjata hanya beberapa jam kemudian.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved