Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Amerika Ribut Seusai Bom Iran, Laporan Intelijen Kalau Fasilitas Nuklir Tak Hancur Bocor ke Publik

Muncul kabar kalau intelijen AS menilai bombardemen AS ke Iran tidak membuat fasilitas nuklir negara tersebut berhenti beroperasi.

Maxar Technologies/CNBC/CNN
FORDOW SETELAH DISERANG. Foto diambil dari Maxar Technologies/CNBC/CNN, Senin (23/6/2025). Gambar pasca serangan udara besar-besaran AS mengungkap atap bangunan runtuh, bekas ledakan di tanah, serta kerusakan struktural besar yang mengekspos isi kompleks bawah tanah Fordow. 

Amerika Ribut Sendiri Seusai Bom Iran, Laporan Intelijen Kalau Fasilitas Nuklir Tak Hancur Bocor ke Publik

TRIBUNNEWS.COM - Gunjang-ganjing terjadi Amerika Serikat (AS) setelah negara itu memutuskan ikut campur dalam perang Iran dan Israel.

AS melakukan pengeboman terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di negara tersebut, langkah yang dipuji Israel sebagai keputusan tepat.

Hanya, dampak dari pengeboman itu sendiri justru menghasilkan keributan besar di AS.

Baca juga: 13 Ton Bom AS Serang Langsung Fasilitas Nuklir Iran, Arab Saudi Teriak Soal Efek Radioaktif

Muncul kabar kalau laporan intelijen AS yang menyatakan kalau bombardemen AS ke Iran tidak membuat fasilitas nuklir negara tersebut berhenti beroperasi.

Assesment (penilaian) intelijen AS itu disebut-sebut bocor ke publik.

Kabar itu rupanya membuat telinga Presiden AS, Donald Trump panas.

Pada Selasa (24/6/2025), Trump langsung menepis laporan media AS tentang temuan intelijen yang menyatakan serangan AS terhadap Iran hanya menghambat program nuklir Teheran beberapa bulan, bukan menghancurkannya secara menyeluruh.

"SITUS NUKLIR DI IRAN HANCUR TOTAL!" tulis presiden di Truth Social.

Bantahan Trump ini merujuk pada lansiran CNN, yang mengutip penilaian awal dari Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA), kalau fasilitas nuklir Iran belum hancur dan masih bisa beroperasi.

"Laporan itu telah menimbulkan keraguan mengenai tingkat kerusakan yang ditimbulkan pada fasilitas nuklir Iran akibat serangan AS baru-baru ini," kata ulasan RNTV, Rabu (25/6/2025).

Laporan tersebut menunjukkan, meski infrastruktur permukaan yang signifikan terkena dampak, komponen utama program nuklir Iran, khususnya sentrifus yang terkubur dalam dan stok uranium yang diperkaya, sebagian besar masih utuh.

Serangan AS ini dilaporkan berpotensi cuma menunda ambisi nuklir Teheran hanya beberapa bulan.

Penilaian ini secara langsung bertentangan dengan klaim kuat Gedung Putih dan Presiden Donald Trump, yang menyatakan fasilitas tersebut "hancur total dan menyeluruh."

Menurut laporan CNN, berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang mengetahui temuan DIA, serangan AS, yang melibatkan penyebaran bom "penghancur bunker" seberat 30.000 pon, terutama memengaruhi struktur di atas tanah di lokasi seperti Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Baca juga: 13 Ton Bom AS Serang Langsung Fasilitas Nuklir Iran, Arab Saudi Teriak Soal Efek Radioaktif

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved