Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Warga Teheran Murka usai AS Serang Iran, Massa Turun ke Jalan: AS Bela Israel Terang-terangan!

Ledakan mengguncang tiga situs nuklir Iran. Warga menuduh AS berpihak ke Israel, sementara dunia khawatir perang terbuka.

Skynews/US Air Force via AP
BOM GBU-57 MOP - Bom GBU-57 atau bom Massive Ordnance Penetratordi Pangkalan Udara Whiteman di Missouri, pada tahun 2023.Amerika Serikut menggunakan bom GBU-57 untuk menyerang fasilitas nuklir Ieran di Fordow, Sabtu, 21 Juni 2025. Bagi banyak warga Iran, serangan AS ke Iran adalah tamparan terhadap kedaulatan dan harga diri bangsa. 

Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan ini sebagai “pelanggaran terang-terangan atas hukum internasional.”

Juru bicara militer Iran memperingatkan bahwa “semua opsi kini terbuka” sebagai respons atas serangan tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pidato singkat menyatakan bahwa “Iran tidak akan tinggal diam.”

Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC) telah ditingkatkan status kesiagaannya di seluruh perbatasan dan fasilitas militer.

Tensi Kawasan Memanas

Serangan udara AS memperuncing konflik yang sudah panas di Timur Tengah.

Kelompok Houthi di Yaman, yang didukung Iran, mulai meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel selatan, menurut laporan CBS News.

Sementara itu, Hamas di Gaza menyatakan dukungan terbuka untuk Iran dan mengecam “imperialisme militer AS.”

Baca juga: 9 Fakta Serangan Amerika ke Fasilitas Nuklir Iran: Kondisi Terkini, UEA hingga Inggris Bereaksi

Analis dari New York Times memperingatkan bahwa tindakan ini bisa mempercepat masuknya AS dalam konflik regional skala penuh.

“Trump bermain api,” tulis kolumnis Thomas Friedman.

“Jika Iran membalas, maka ini bukan lagi soal nuklir, tapi perang terbuka antara dua kekuatan besar.”

Dunia Internasional Serukan Tahan Diri

Tiongkok dan Rusia mengecam keras langkah militer Amerika Serikat dan mendesak agar Dewan Keamanan PBB segera menggelar sidang darurat.

“Kami menolak segala bentuk aksi sepihak yang dapat memperburuk situasi di Timur Tengah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataan resminya di Moskow.

Beijing juga menyerukan deeskalasi segera dan memperingatkan bahwa stabilitas kawasan tidak boleh dijadikan korban ambisi geopolitik negara manapun.

“Konflik tidak boleh diselesaikan dengan bom,” tegas Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dalam konferensi pers yang dikutip NDTV.

“Tindakan militer akan membuka jalan bagi spiral kekerasan yang sulit dikendalikan.”

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved