Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Serukan Transisi Kekuasaan, Putra Mahkota Iran Reza Pahlavi Disorot Karena Dekat Dengan Israel

Putra mahkota Iran yang diasingkan, Reza Pahlavi, kembali menuai kontroversi setelah dinilai bersekutu dengan musuh-musuh utama Iran.

Commons.wikimedia.org
TRANSISI KEKEASAAN IRAN - Mohammad Reza Pahlavi, Syah terakhir Iran. Ia kembali menuai kontroversi setelah dinilai bersekutu dengan musuh-musuh utama Iran. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra mahkota Iran yang diasingkan, Reza Pahlavi, kembali menuai kontroversi setelah dinilai bersekutu dengan musuh-musuh utama Iran.

Putra dari Shah Iran yang telah terguling itu disebut berkompromi dengan Israel dan Amerika Serikat, dalam upayanya merebut kekuasaan melalui jalur intervensi asing.

Pahlavi yang kini menetap di luar negeri menyampaikan jika Iran saat ini dalam situasi yang sangat rentan karena berkonflik dengan negara di atas.

"Struktur politik dan militer Iran sedang runtuh," ujarnya dalam sebuah pidato di Paris, Senin (23/6/2025), dilansir dari AP.

Kendati demikian, dia tidak secara eksplisit menyebut ingin mencari kekuasan politik.

Baca juga: Pemerintah AS Minta Warganya di Seluruh Dunia Hati-hati Setelah Konflik dengan Iran

"Membantu negara kita yang hebat melewati masa kritis ini menuju stabilitas, kebebasan, dan keadilan," jelasnya.

Terpisah, Tehraintimes mewartakan jika Pahlavi menyerukan kepada rakyat Iran untuk segera melakukan aksi turun ke jalan demi menggulingkan pemerintahan yang sah di Teheran.

Dalam wawancaranya dengan media Iran, Iran International, Pahlavi juga menyebut bahwa ia telah menyiapkan 'rencana transisi' bagi masa depan Iran.

Baca juga: Cerita WNI Dievakuasi dari Iran, Jadi Saksi Serangan Rudal Israel di Langit Teheran

Untuk diketahui, Pahlavi meninggalkan Iran pada usia 17 tahun, tak lama sebelum Revolusi Islam 1979.

Banyak publik Iran yang dinilai memiliki kenangan pahit tentang penindasan di bawah pemerintahan ayahnya sebagai Shah.

Terlebih, saat ini dia disorot karena relasinya dengan Israel.

SERANG SITUS NUKLIR - Amerika Serikat, melalui pernyataan Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (21/6/2025), mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah menyelesaikan “serangan yang sangat berhasil” terhadap situs nuklir di Iran. Seperti situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Trump mengklaim militer Amerika serang Iran dan berhasil menargetkan tiga situs nuklir di Iran tersebut. WARTA KOTA/GHALIH
SERANG SITUS NUKLIR - Amerika Serikat, melalui pernyataan Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (21/6/2025), mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah menyelesaikan “serangan yang sangat berhasil” terhadap situs nuklir di Iran. Seperti situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Trump mengklaim militer Amerika serang Iran dan berhasil menargetkan tiga situs nuklir di Iran tersebut. WARTA KOTA/GHALIH (Warta Kota)

Pertemuan tatap muka dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, juga menjadi sorotan tajam ke putra Mohammad Reza Shah itu.

Di lain pihak, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pun menyuarakan isu penggulingan rezim Iran.

Isu tersebut digulirkan Donald Trump setelah militer AS melakukan serangan mendadak ke Iran di tengah memanasnya konflik Teheran dengan Israel.

AS melakukan serangan udara mendadak ke tiga situs nuklir Iran.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved