Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Bloomberg Ungkap Strategi Spionase Digital Iran, Hack CCTV Rumah untuk Mata-matai Militer Israel

Iran bajak CCTV rumah warga Israel untuk memata-matai lokasi militer. Serangan siber makin halus tapi mematikan.

Freepik
ILUSTRASI CCTV. Gambar diambil dari Freepik, Jumat (20/6/2025), teknologi keamanan CCTV dengan ikon gembok dalam tampilan digital yang telah dimodifikasi atau direka ulang. Iran diduga menjalankan strategi spionase digital dengan membajak CCTV rumah warga di Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Iran diduga menjalankan strategi spionase digital dengan membajak CCTV rumah warga di Israel.

Aksi ini menandai babak baru dalam perang siber antar kedua negara yang semakin terpolarisasi sejak eskalasi militer pada Juni 2025.

Laporan esklusif dari Bloomberg menyebut, para peretas yang berafiliasi dengan Iran berhasil meng-hack CCTV milik warga Israel.

Mereka kemudian menggunakannya untuk memantau lokasi sensitif, termasuk daerah dekat pangkalan militer dan pos keamanan.

Video hasil peretasan tersebut bahkan telah beredar di internet.

Rekaman video CCTV yang dibajak itu didistribusikan oleh kelompok yang mengklaim dukungan terhadap Iran.

Al Mayadeen, media Lebanon melaporkan dengan mengutip Bloomberg, menyebutkan bahwa rekaman tersebut tampak diambil dari berbagai titik di wilayah pemukiman Israel.

Serangan Mikro dengan Dampak Makro

CCTV yang diretas sebagian besar merupakan perangkat komersial, yang umum dipasang di rumah-rumah.

Kamera terhubung ke internet, tapi tidak dilengkapi dengan sistem keamanan siber yang memadai.

Tanpa perlindungan sandi atau enskripsi, CCTV ini menjadi celah peretas untuk menyusup dan mengawasi dari jarak jauh.

Serangan siber jenis ini tergolong halus.

Baca juga: 2.000 Warga Israel yang Terlantar di Siprus Akhirnya Tiba di Ashdod Naik Kapal Pesiar

Tidak merusak fisik tapi menyasar data dan psikolog warga.

Para analis mengatakan langkah ini adalah bagian dari strategi perang generasi baru, yang lebih senyap tetapi sama berbahayanya.

"Ini bukan hanya spionasi, tapi bentuk tekanan psikologis terhadap warga sipil," tulis Bloomberg yang mengutip sumber keamanan siber internasional.

"Orang akan merasa diawasi bahkan dari rumahnya sendiri," lanjut laporan Bloomberg.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan