Konflik Iran Vs Israel
Puluhan Bandara di Timur Tengah Ditutup Buntut Perang Israel-Iran, Ribuan Penumpang Terlantar
Puluhan bandara di Timur Tengah menghentikan semua penerbangan atau sangat mengurangi operasi, yang menyebabkan puluhan ribu penumpang terlantar.
Israel dilaporkan menggunakan wilayah udara Irak, sebagian, untuk melancarkan serangannya ke Iran, sementara pesawat nirawak dan rudal Iran yang terbang ke arah lain telah jatuh di atas Irak.
Trump Minta Warga Teheran untuk Pergi
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memperingatkan penduduk Teheran untuk pergi, Senin (16/6/2025).
Trump mendukung peringatan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran.
Hampir 10 juta orang tinggal di ibu kota Iran, Teheran.
"Semua orang harus segera mengungsi dari Teheran!" tulis Trump di akun Truth Social miliknya selama pertemuan puncak G7 di Kanada, seperti diberitakan Al Arabiya.
Peringatan itu muncul saat Israel meningkatkan serangannya terhadap Iran yang katanya ditujukan untuk menghancurkan program nuklir yang disengketakan milik negara itu.
Baca juga: Prediksi Lebih Banyak Serangan Iran, Eks Perwira Intelijen Israel: Akan Ada Sekitar 5.000 Kematian
Militer Israel sebelumnya mengeluarkan pemberitahuan yang mendesak penduduk salah satu distrik di Teheran untuk mengungsi, mirip dengan taktiknya di Gaza, tempat sebagian besar penduduk Palestina mengungsi sejak serangan 7 Oktober 2023.
Trump berulang kali menolak mengatakan apakah Amerika Serikat akan berpartisipasi dalam aksi militer Israel, meskipun ia mengatakan Israel tidak terlibat dalam serangan awal.
Sebelumnya, ia mengatakan kepada wartawan di KTT G7:
"Begitu saya meninggalkan tempat ini, kami akan melakukan sesuatu. Namun, saya harus meninggalkan tempat ini."
Tak lama setelah itu, Gedung Putih mengatakan Trump akan meninggalkan KTT tersebut untuk kembali ke Washington.
Fox News melaporkan, Trump telah memerintahkan tim keamanan nasionalnya untuk berada di Ruang Situasi sekembalinya.
Namun, pejabat AS mengatakan kepada Al Arabiya English, militer AS tetap dalam posisi defensif dan tidak menyerang Iran.
Juru bicara Pentagon, Sean Parnell, mengatakan pasukan AS "mempertahankan postur pertahanan mereka dan hal itu tidak berubah. Kami akan melindungi pasukan Amerika dan kepentingan kami."
Wakil Direktur Komunikasi Utama, Alex Pfeiffer, menegaskan kembali dan mengatakan laporan Israel, AS terlibat dalam serangan itu salah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.