Konflik Iran Vs Israel
Puluhan Bandara di Timur Tengah Ditutup Buntut Perang Israel-Iran, Ribuan Penumpang Terlantar
Puluhan bandara di Timur Tengah menghentikan semua penerbangan atau sangat mengurangi operasi, yang menyebabkan puluhan ribu penumpang terlantar.
TRIBUNNEWS.COM - Israel melancarkan serangan besar ke ibu kota Iran, Teheran, dan tempat-tempat lain sejak Jumat (13/6/2025).
Serangan Israel menewaskan pejabat militer senior, ilmuwan nuklir, dan menghancurkan infrastruktur penting.
Di antara target serangan Israel tersebut adalah fasilitas pengayaan nuklir sekitar 18 mil dari Qom.
Kemudian, Iran telah membalas Israel menggunakan ratusan pesawat nirawak dan rudal.
Serangan selama berhari-hari antara kedua musuh bebuyutan itu telah membuka babak baru dalam sejarah mereka yang penuh gejolak baru-baru ini.
Banyak orang di wilayah tersebut mengkhawatirkan konflik yang lebih luas, karena mereka menyaksikan gelombang serangan di langit mereka setiap malam.
Konflik tersebut juga telah memaksa sebagian besar negara di Timur Tengah untuk menutup wilayah udara mereka.
Puluhan bandara telah menghentikan semua penerbangan atau sangat mengurangi operasi, yang menyebabkan puluhan ribu penumpang terlantar dan yang lainnya tidak dapat melarikan diri dari konflik atau melakukan perjalanan pulang.
"Efek domino di sini sangat besar," kata pensiunan pilot dan pakar keselamatan penerbangan John Cox, yang mengatakan gangguan tersebut akan menimbulkan kerugian besar, dilansir Arab News.
"Tiba-tiba ada ribuan penumpang yang tidak berada di tempat yang seharusnya, awak pesawat yang tidak berada di tempat yang seharusnya, pesawat yang tidak berada di tempat yang seharusnya," jelasnya.
Israel telah menutup Bandara Internasional Ben Gurion "hingga pemberitahuan lebih lanjut," yang menyebabkan lebih dari 50.000 pelancong Israel terlantar di luar negeri.
Baca juga: Presiden AS Donald Trump Mengatakan Mungkin akan Melibatkan Amerika dalam Perang Israel versus Iran
Jet dari tiga maskapai penerbangan negara itu telah dipindahkan ke Larnaca.
Di Israel, penumpang bernama Mahala Finkleman terjebak di sebuah hotel di Tel Aviv setelah penerbangan Air Canada-nya dibatalkan.
Ia mencoba menenangkan keluarganya yang khawatir di rumah, sementara dia berlindung di bunker bawah tanah hotel selama gelombang serangan Iran semalam.
"Kami mendengar ledakan. Terkadang ada guncangan," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.