Kerusuhan di Amerika Serikat
Hendak Urus Green Card di AS, Dua WNI Ditangkap di Tengah Kerusuhan di Los Angeles
Dua orang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap di Amerika Serikat (AS) di tengah kerusuhan yang terkait aksi demonstrasi di Los Angeles
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua orang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap di Amerika Serikat (AS) saat hendak urus green card. Dua WNI berinisial ESS dan CT tersebut ditangkap oleh otoritas imigrasi federal AS atau Department of Homeland Security (DHS) pada Jumat(6/6/2025).
Konsul Protokol dan Konsuler Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles, Dewi Ratna Asih alias Adis menyebut pihaknya sudah menghubungi kedua keluarga WNI tersebut untuk melakukan klarifikasi.
Setelah didapatkan informasi dari keluarga kata Adis penangkapan terjadi di tengah kerusuhan yang terkait aksi demonstrasi di Los Angeles. Ia menegaskan ESS dan CT tidak terlibat dalam aksi tersebut.
Baca juga: KJRI Los Angeles: 2 WNI Ditangkap dalam Operasi Penggerebekan Imigran di Amerika Serikat
"Kebetulan, keduanya ditangkap pada saat kerusuhan di Los Angeles terkait aksi protes atau demonstrasi di LA, tapi ESS dan CT tidak terlibat aksi demo itu," jelas Adis.
Kedua WNI tengah mengurus perubahan status untuk memperoleh green card atau izin tinggal tetap di AS. CT mengajukan melalui sponsor istrinya. ESS melalui sponsor anaknya.
"Tapi kenapa orang yang sedang alih status tiba-tiba ditangkap. Sekarang ini yang kami ketahui kalau Immigration and Customs Enforcement (ICE) itu hanya menangkap orang-orang yang punya catatan kriminal," tutur Adis.
DHS melalui akun resmi X menyebut CT ditangkap karena memiliki catatan kriminal. Diantaranya kasus narkotika, mengemudi dalam pengaruh alkohol, serta masuk secara ilegal ke AS. Kasus yang menjerat ESS belum diketahui pasti oleh KJRI.
“Namun, ESS ini kami belum tahu kasus apa yang membuat beliau ini ditangkap oleh ICE," kata Adis.
Ia menyebut penangkapan ini sesuai pola operasi ICE yang menargetkan individu dengan catatan kriminal.
Sementara itu Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memastikan pemerintah akan melakukan advokasi terhadap otoritas Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Protes di Los Angeles Merembet ke Kota-kota Lain AS, Kehadiran Marinir Bikin Situasi Kian Memanas
Karding menyatakan seluruh WNI di luar negeri, termasuk di Los Angeles, akan mendapat perlindungan dari pemerintah Indonesia. Perlindungan ini berlaku terutama untuk para pekerja migran Indonesia (PMI).
“Jadi gini, semua pekerja migran yang mengalami problem di luar negeri itu pasti kami advokasi sempu kami,” ujar Karding.
“Karena prinsip kita melindungi warga negara. Tidak boleh ada satu warga negara pun yang tidak terlindungi oleh negara,” lanjutnya.
Kehadiran Marinir bikin panas
Protes masyarakat Amerika Serikat terhadap kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump di Los Angeles kini meluas ke ke kota-kota lain di Amerika Serikat.
Keputusan mengerahkan pasukan Marinir dan pasukan Garda Nasional ke Los Angeles, tempat awal mulai terjadiny protes dan rusuh di Los Angeles pada hari Jumat lalu dinilai membuat situasi makin memanas dan menuai kritik tajam dari Demokrat dan pejabat lokal.
Wali kota Chicago Brandon Johnson (D) hari Rabu kemarin, 11 Juni 2025 menyebut Donald Trump "otoriter" dan "tiran di Gedung Putih yang sama sekali tidak menghormati Konstitusi kita."
Baca juga: Trump Vs Pejabat Los Angeles: Ketidaktahuan LAPD Soal Penggerebekan ICE dan Pengerahan Marinir
Sementara pejabat terpilih dari seluruh California Selatan mengatakan kehadiran pasukan Marinir dan Garda Nasional ke Los Angeles malah memicu meningkatnya ketakutan di wilayah mereka.
Pemerintahan Trump Rabu kemarin menyatakan bahwa pengerahan pasukan Marinir dan Garda Nasional ke Los Angeles tidak untuk mengambil tindakan penegakan hukum tetapi semata melindungi personel dan properti milik pemerintah federal AS di Los Angeles.
Pemerintah federal juga menanggapi gugatan California yang menentang pengerahan pasukan, menyebut kasus negara bagian itu "tidak berdasar" dan mendesak pengadilan untuk tidak turun tangan.
Seorang hakim federal menjadwalkan sidang pada hari Kamis atas permintaan California untuk memblokir pasukan Garda Nasional dan Marinir yang masih bertugas untuk menegakkan hukum imigrasi dan hukum setempat di Los Angeles.
Gubernur California Gavin Newsom (D) mengajukan mosi darurat pada hari Selasa sebelumnya yang meminta pengadilan untuk mengeluarkan perintah penahanan sementara dan putusan pendahuluan paling lambat pukul 1 siang waktu Pasifik pada hari Selasa untuk mencegah pasukan melakukan penegakan hukum "di jalan-jalan kota sipil."
Baca juga: Los Angeles Membara: Toko Apple, Adidas hingga Apotek Ganja Ludes Dibobol Demonstran
Pemerintahan Trump yang menyebut mosi darurat Newsom "tidak berdasar secara hukum" telah meminta waktu 24 jam untuk menanggapi, yang dikabulkan oleh Hakim Distrik Charles R. Breyer pada hari Selasa sore.
Permintaan California dinilai "akan membahayakan keselamatan personel Departemen Keamanan Dalam Negeri dan mengganggu kemampuan Pemerintah Federal untuk melaksanakan operasi," sebut pemerintahan Trump dalam sebuah pengajuan.
Baca juga: Los Angeles Berlakukan Jam Malam Mulai Pukul 20.00 Sampai 06.00 Pagi
Tanggapan pemerintahan Trump terhadap mosi California harus diserahkan paling lambat pukul 11 pagi hari Rabu, dan California akan diberi waktu hingga pukul 9 pagi hari Kamis untuk menanggapi, perintah Breyer.
Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California akan mengadakan sidang tentang mosi tersebut di kemudian hari.
Permintaan Newsom tampaknya didasarkan pada pembatasan peran militer jika Presiden Donald Trump memberlakukan Undang-Undang Pemberontakan, yang seharusnya digunakan dalam kasus pemberontakan bersenjata, kerusuhan, atau keadaan ekstrem lainnya.
Kecuali jika Trump memberlakukan undang-undang tersebut, Marinir dan Garda Nasional yang dikirim ke Los Angeles tidak dapat melakukan tugas penegakan hukum, seperti menahan orang atau membubarkan pengunjuk rasa di jalan, kata David Janovsky, penjabat direktur Constitution Project di Project on Government
(Tribun Network/riz/kps/wly)
Kerusuhan di Amerika Serikat
Los Angeles Membara: Toko Apple, Adidas hingga Apotek Ganja Ludes Dibobol Demonstran |
---|
Los Angeles Berlakukan Jam Malam Mulai Pukul 20.00 Sampai 06.00 Pagi |
---|
Trump Terus Beri Ancaman ke Demonstran di Los Angeles, Gubernur California Tak Terima |
---|
Tak Ada WNI Korban Kerusuhan di Los Angeles, Kemlu RI Terus Monitor Situasi |
---|
Penjarahan Meluas, Los Angeles Berlakukan Jam Malam, Toko Perhiasan Ikut Disasar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.