Kerusuhan di Amerika Serikat
Trump Terus Beri Ancaman ke Demonstran di Los Angeles, Gubernur California Tak Terima
Presiden AS, Donald Trump kembali memberikan ancaman kepada para demonstran di Los Angeles dengan menyebut akan mengerahkan kekuatan besar.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali memberikan ancaman kepada para demonstran di Los Angeles.
Ancaman itu diutarakan Donald Trump saat menghadiri parade militer akhir pekan di Washington pada Selasa (10/6/2025).
"Bagi orang-orang yang ingin berunjuk rasa, mereka akan ditanggapi dengan kekuatan yang sangat besar," kata Trump, dikutip dari Reuters.
Dalam pidatonya, Trump membahas keputusannya untuk mengerahkan 4.000 pasukan Garda Nasional dan 700 Marinir ke Los Angeles.
Trump membela keputusannya untuk mengambil langkah langka itu dan mengatakan pasukan diperlukan untuk mengatasi kerusuhan.
Menanggapi keputusan Trump, Gubernur California, Gavin Newsom, menyebut presiden sebagai ancaman terhadap hidup Amerika.
Newsom menggambarkan intervensi militer federal di Los Angeles sebagai awal dari upaya yang jauh lebih luas oleh Trump untuk menumbangkan norma-norma politik dan budaya di jantung demokrasi bangsa.
Calon presiden Demokrat 2028 itu mengatakan, kedatangan Garda Nasional dan pasukan Marinir ke Los Angeles atas perintah Trump bukan sekadar untuk meredakan protes yang menyusul serangkaian penggerebekan imigrasi oleh otoritas federal.
Sebaliknya, katanya, itu adalah bagian dari "perang" terencana yang dimaksudkan untuk menjungkirbalikkan fondasi masyarakat dan memusatkan kekuasaan di Gedung Putih.
"California mungkin yang pertama, tetapi jelas tidak akan berakhir di sini. Negara bagian lain akan menyusul," kata Newsom, dikutip dari AP News.
Newsom memperingatkan dengan nada muram, duduk di depan bendera AS dan California.
Baca juga: Tak Ada WNI Korban Kerusuhan di Los Angeles, Kemlu RI Terus Monitor Situasi
"Demokrasi adalah yang berikutnya. Demokrasi sedang diserang di depan mata kita. Momen yang kita takutkan telah tiba," lanjutnya.
Newsom dan Trump telah lama menjadi musuh bebuyutan.
Namun, pidato Newsom menyatakan Trump bukan hanya ancaman bagi demokrasi, tetapi secara aktif berupaya untuk meruntuhkan pagar pembatasnya yang sudah ada sejak berdirinya negara ini.
"Dia telah mendeklarasikan perang. Perang terhadap budaya, sejarah, sains, dan pengetahuan itu sendiri," ujar Newsom.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.