Lagi Tren di China, Wanita Nebeng Mobil Mewah Pria Saat Pulang Kantor, Ada Ferrari hingga Porsche
Wanita muda di China selatan menghabiskan US$14 (Rp 227 ribu) untuk bersantai dengan pria tampan masih muda yang mengajak mereka naik mobil mewah.
Editor:
Hasanudin Aco
Menggambarkan dirinya sebagai seorang penggemar balap yang optimis, ia mengungkapkan kesediaannya untuk membahas stres pekerjaan atau masalah hubungan selama perjalanan.
“Anda juga dapat merasakan akselerasi yang bertenaga dan menikmati deru mesinnya,” ungkap pria berusia 24 tahun itu.
Wang, seorang lulusan universitas dari provinsi Fujian di tenggara Cina, menyatakan sejauh ini telah menawarkan tumpangan kepada enam wanita.
Sebagian besarnya sepulang kerja dan sering kali mengajak mereka berkendara di sepanjang pantai yang indah.
“Banyak dari mereka yang terbuka tentang hubungan mereka, dan saya membantu mereka memahami perilaku pacar mereka,” jelasnya.
Seorang wanita, yang patah hati setelah putus cinta akibat perselingkuhan, menangis di mobilnya selama setengah jam.
Ia mengucapkan terima kasih setelahnya dan memeluknya dengan sopan.
"Saya yakin banyak orang membutuhkan dukungan semacam ini dari orang asing. Mobil bisa menjadi tempat yang menenangkan," kata Wang.
Dia berencana untuk mengambil alih bisnis keluarganya pada akhir tahun, tetapi untuk saat ini dia menggunakan waktunya untuk berlatih mengemudi dan bertemu orang baru.
Namun sejumlah warganet mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai keselamatan, dengan menyatakan bahwa pengemudi dapat mengetahui alamat rumah wanita yang tinggal sendiri.
Wang meyakinkan bahwa ia meminta klien untuk memesan melalui aplikasi pemesanan kendaraan, memastikan bahwa setiap perjalanan dilacak dan dipantau.
Salah satu klien Wang berbagi bahwa bentuk baru perjalanan di kota ini telah membuatnya menantikan akhir hari kerja.
"Ini pertama kalinya saya naik mobil seharga satu juta yuan! Pengemudinya lucu, dan saya sering berbagi gosip kantor dengannya," katanya.
Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa sejumlah wanita yang stres di Tiongkok juga membayar dukungan emosional dari pria-pria berempati yang dikenal sebagai “man mums” (ibu-ibu pria), yang menawarkan pelukan selama lima menit seharga 50 yuan (US$7).
Seorang pengamat daring mencatat bahwa di era kehidupan sosial yang terfragmentasi dan meningkatnya kesepian, dapat dimengerti bahwa banyak individu bersedia membayar untuk kenyamanan emosional singkat.
Kaji China Grey Zone Strategy, Hasanuddin Wahid Harap Indonesia Lebih Siap Jaga Kedaulatan di LCS |
![]() |
---|
Sorotan Hasil 16 Besar China Masters 2025: Unggulan Berguguran, Jojo Ikut Rombongan |
![]() |
---|
Kepala BGN Dadan Mendadak Ditelepon Prabowo, Tanya Isu Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi |
![]() |
---|
Trump Perpanjang Batas Waktu Penutupan TikTok Lagi, AS-Cina Capai Kesepakatan Kerangka Baru |
![]() |
---|
Sosok Gadis Sukabumi Korban TPPO di China, Ibu hanya Buruh Pabrik dan Diminta Tebusan Rp200 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.