Panic Buying Melanda Hong Kong: Topan Ragasa Buat Roti, Sayuran, Indomie Jadi Rebutan
Panic buying melanda Hong Kong, warga serbu pasar dan supermarket imbas Topan Super Ragasa dengan angin 220 km/jam yang picu gelombang tinggi
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Hong Kong dilanda gelombang panic buying setelah badan prakiraan cuaca Observatorium Hong Kong mengeluarkan peringatan bahwa Topan Super Ragasa dengan kecepatan angin hingga 220 km/jam akan menghantam kota.
Topan Super Ragasa adalah badai tropis kategori tertinggi dengan kekuatan destruktif luar biasa. Disebut “super” karena Ragasa masuk kategori super typhoon, yaitu tingkatan tertinggi dalam skala badai tropis di Asia Pasifik.
Topan yang masuk dalam kategori badai paling berbahaya ini diperkirakan bakal menyapu wilayah Hong Kong, Macau, hingga sebagian wilayah pesisir China dalam dua hari mendatang.
Selain ancaman angin kencang, permukaan air laut diprediksi naik 2 hingga 5 meter di beberapa wilayah pesisir.
Kondisi ini dapat memperburuk risiko banjir pasang (storm surge) yang selama ini menjadi momok saat badai tropis menghantam wilayah tersebut.
“Ragasa bisa menimbulkan kerusakan sebanding dengan Topan Hato tahun 2017 atau Mangkhut pada 2018,” ujar Sekretaris Utama Hong Kong, Eric Chan, mengutip dari SCMP.
Menjelang datangnya Topan Super Ragasa, warga Hong Kong mulai berbondong-bondong menyerbu pasar dan supermarket hingga penuh sesak.
Di Causeway Bay, antrean panjang terlihat di toko roti yang terletak di area food court bawah tanah Sogo Department Store. Lebih dari 100 orang terlihat mengantre di kasir, sementara rak-rak berisi daging dan sayuran segar sudah kosong sejak siang hari.
“Roti sudah habis sebelum tengah hari. Biasanya tidak seperti ini,” ujar seorang pegawai supermarket yang kewalahan menghadapi lonjakan pembeli.
Fenomena serupa juga terlihat di distrik Bao’an, Shenzhen. Rak bahan pangan ludes, antrean kasir mengular, dan sejumlah warga mengaku membeli stok untuk sepekan ke depan.
Baca juga: Dampak Topan Super Ragasa, 14 Orang Tewas Akibat Bendungan Jebol di Taiwan, 129 Dilaporkan Hilang
Hal serupa juga turut di laporan South China Morning Post, yang mengatakan bahwa barang-barang meliputi roti, sayuran segar, selotip atau lakban untuk memperkuat jendela, serta makanan instan mulai dari Indomie hingga kornet kaleng ludes diborong masyarakat akibat panic buying.
Maskapai Hongkong Evakuasi Pesawat
Topan Super Ragasa tak hanya memicu kepanikan warga di darat, tetapi juga melumpuhkan dunia penerbangan Hong Kong.
Menurut laporan Pusat Penerbangan Bisnis Hong Kong, mayoritas armada jet bisnis di kota tersebut sudah dipindahkan keluar wilayah sebelum badai tiba.
Seluruh aktivitas pendaratan dan keberangkatan di Bandara Internasional Hong Kong resmi dibatalkan selama lebih dari 36 jam.
Maskapai penerbangan terbesar di Hong Kong, Cathay Pacific Airways, menyatakan topan Ragasa memberi dampak besar pada operasional mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.