Selasa, 30 September 2025

PM Kamboja Tetap Seret Thailand ke Mahkamah Internasional meski Tensi di Perbatasan Sudah Mereda

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet mengumumkan pembentukan komite untuk menyiapkan dokumen kasus perbatasan yang nantinya akan diserahkan ke ICJ.

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
Tangkap Layar Instagram dr.hunmanetofcambodia
KAMBOJA LAPORKAN THAILAND - Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet saat Memimpin rapat Komite Tetap Dewan Menteri untuk meninjau Strategi Reformasi Sistem Anggaran (BSRS) tahun 2025-2028 pada Jumat sore (6/6/2025) Hun Manet pada Rabu (11/6/2025) mengumumkan bahwa Kamboja tetap seret Thailand ke Mahkamah Internasional (ICJ) 

Sebelumnya, Thailand sudah menjadwalkan pertemuan dengan Kamboja dalam Komisi Batas Bersama (KBB) di Phnom Penh pada 14 Juni mendatang.

Bahkan pada hari Minggu lalu (8/6/2025), pihak militer kedua negara tersebut sepakat berdamai dan sama-sama menarik pasukannya dari wilayah konflik perbatasan.

Kesepakatan tersebut diumumkan langsung oleh Royal Thai Army (Angkatan Darat Thailand) dalam unggahan dari akun resmi media sosial yang mereka miliki.

Royal Thai Army mengumumkan bahwa situasi di wilayah perbatasan Chong Bok telah mereda setelah negosiasi dengan pihak Kamboja.

Melalui kesepakatan tersebut, kedua negara menyetujui untuk sesegera mungkin menarik pasukan masing-masing kembali ke posisi semula.

Dalam pernyataannya kala itu, Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Mayjen Winthai Suvaree menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut terjadi setelah Kamboja berinisiatif untuk mencari jalan damai.

Kamboja yang diwakili oleh Wakil Komandan Angkatan Darat Kerajaan. Letjen Saray Dek, mengundang militer Thailand yang diwakili oleh Komandan Pasukan Suranaree, Mayjen Somphop Parawej dan Wakil Komandan Wilayah II, Mayjen Nutt Sriin dalam pembicaraan tersebut.

Kedua belah pihak akhirnya menyepakati sejumlah poin dalam pembahasan sengketa wilayah di kawasan Chong Bok tersebut.

Kesepakatan ini juga didukung oleh hubungan baik antara Letjen Nutt Sriin (Thailand) dan Letjen Saray Dek (Kamboja), yang sebelumnya pernah berkolaborasi dalam menyelesaikan konflik Khao Phra Wihan (2011).

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan