Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Ayah Elon Musk Yakin Perseteruan dengan Trump Hanya Sementara: Seperti Suami Istri Bertengkar
Errol Musk yakin Elon dan Trump akan berdamai setelah perseteruan sengit. Disebutnya hanya seperti suami istri yang bertengkar.
Dalam salah satu unggahan di platform media sosial miliknya yang kini telah dihapus, Musk menulis, “Saatnya melempar bom besar: @realDonaldTrump ada dalam berkas Epstein. Itu sebabnya dokumen tersebut belum dibuka ke publik.”
Meski tidak menyertakan bukti konkret, unggahan itu langsung memicu kontroversi.
Beberapa jam kemudian, Musk menghapus seluruh postingan terkait.
Tak lama setelah itu, Musk juga mengkritik keras rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran federal yang didorong oleh Trump.
Ia menyebutnya sebagai “abominasi menjijikkan” yang dapat memperparah utang nasional Amerika Serikat.
Kritik tersebut disusul pengunduran diri Musk dari jabatan pimpinan Department of Government Efficiency (DOGE), lembaga pemangkasan birokrasi yang dibentuk Trump dan sebelumnya dipimpin langsung oleh Musk.
Trump pun menanggapi dengan dingin. Dalam wawancara dengan NBC, Presiden AS itu mengatakan dirinya tidak berniat berdamai dengan Musk.
“Saya kira hubungan kami sudah berakhir. Saya terlalu sibuk mengurus hal lain,” tegas Trump.
Ia bahkan mengancam akan memberikan “konsekuensi serius” jika Musk membiayai kandidat Partai Demokrat yang menentang kebijakan ekonomi Partai Republik.
Baca juga: Populer Internasional: Elon Musk Setuju Trump Dimakzulkan dan Diganti JD Vance - Kerusuhan di LA
Diketahui, Elon Musk selama ini merupakan salah satu pendukung keuangan utama kampanye Trump dalam Pilpres 2024 dan tokoh kunci dalam tim kebijakan pemerintah.
Errol Puji Rusia, Kritik Media Barat
Dalam wawancara yang sama, Errol Musk juga menyinggung geopolitik global. Ia memuji Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai sosok “stabil dan menyenangkan,” serta mengecam media Barat yang menurutnya terus menyudutkan Rusia.
“Media palsu di Barat menyebarkan omong kosong total. Mereka selalu memosisikan Rusia sebagai musuh, padahal itu tidak benar,” ujarnya.
Errol juga menyebut bahwa Elon ingin menjalin kerja sama eksplorasi luar angkasa dengan Rusia, meski saat ini SpaceX tengah menghentikan pengoperasian wahana Dragon setelah Trump mengancam membatalkan kontrak pemerintah.
Masih Ada Peluang untuk Damai?
Meskipun Trump terlihat tegas menutup pintu, Errol tetap yakin konflik ini hanya sementara.
Ia menggambarkan hubungan Elon dan Trump seperti pasangan yang berselisih paham tapi tetap saling membutuhkan.
“Trump harus memahami Elon. Dan Elon juga harus mempertimbangkan kebutuhan negara,” tutup Errol.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan langsung dari Elon Musk maupun pihak Gedung Putih atas pernyataan Errol.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Tersangka Penembak Charlie Kirk Ogah Bekerja Sama, Gubernur Utah Sebut Belum Ada Pengakuan |
---|
7 Fakta Baru Kasus Penembakan Charlie Kirk: Pesan di Amunisi dan Discord Jadi Barang Bukti Utama |
---|
Ketegangan Memanas, Venezuela Tuding AS Cegat Kapal Nelayan di Zona Ekonomi Eksklusif Laut Karibia |
---|
Trump Ultimatum NATO: Setop Beli Minyak Rusia, Jika Tidak, Siap-Siap Kena Sanksi AS |
---|
Lee Jae Myung: Perusahaan Korsel Ragu Investasi di AS usai Razia ICE Pabrik Hyundai |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.