Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Pecah Kongsi! Elon Musk Usulkan Pemakzulan Trump, Dorong JD Vance Rebut Kursi Presiden
Elon Musk setuju dengan usulan agar Presiden Trump dimakzulkan, sementara untuk menggantikan tugasnya ia mengajukan JD Vance sebagai presiden AS
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Miliarder kondang di industri teknologi, Elon Musk setuju dengan usulan agar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dimakzulkan.
Dalam cuitannya Musk menegaskan bahwa ia setuju dengan usulan komentator konservatif terkait pemakzulan Donald Trump dan mengajukan JD Vance sebagai presiden AS yang baru.
Dukungan Musk terhadap pemakzulan muncul setelah komentator konservatif Ian Miles Cheong mengangkat ide tersebut sebagai bentuk koreksi terhadap arah pemerintahan Trump.
“Presiden vs Elon. Siapa yang menang? Menurutku Elon. Trump seharusnya dimakzulkan lalu digantikan JD Vance,” tulis Cheong di media sosial.
Menanggapi cuitan tersebut, Musk membalas singkat unggahan tersebut dengan mengatakan, “Ya,” seolah mengisyaratkan bahwa bos Tesla itu mendukung pemakzulan Trump.
Senada dengan Musk Partai Republik rival partai Musk juga di Senat juga mempertimbangkan untuk membuat perubahan.
Mereka menilai RUU anggaran baru Musk hanya akan menambah 2,4 triliun dolar ke utang AS, menjadi sebesar 36,2 triliun dolar selama 10 tahun.
Alasan ini yang membuat banyak anggota parlemen khawatir, hingga mereka menyetujui ide pemakzulan Trump dan bahkan mengusulkan agar Wakil Presiden JD Vance jadi presiden baru AS.
Sebagai informasi selama masa jabatan pertamanya antara tahun 2017 dan 2021, Trump dimakzulkan dua kali.
Pertama pada tahun 2019 atas tuduhan bahwa ia menekan Ukraina untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden menjelang pemilihan umum tahun 2020. Ia dibebaskan oleh Senat.
Upaya kedua terjadi pada bulan Januari 2021, setelah serangan di Gedung Capitol AS. Trump dituduh menghasut pemberontakan, tetapi Senat kembali membebaskannya.
JD Vance Tolak Jadi Presiden
Baca juga: Donald Trump Ngambek, Ancam Jual Mobil Tesla Miliknya Gegara Perseteruan dengan Elon Musk
Merespon rencana pemakzulan Trump yang diserukan Elon Musk dan anggota Partai Republik, JD Vance menolak secara halus namun tegas.
Vance mengakui bahwa Elon Musk adalah orang yang cerdas dan berpengaruh, tetapi menyayangkan bahwa Musk bersikap terlalu emosional dalam konflik ini.
Dalam pernyataannya, Vance menekankan bahwa pemakzulan bukan solusi yang sehat bagi perpecahan politik di Amerika Serikat.
Ia juga menyatakan bahwa dirinya tetap setia kepada Trump, dan tidak berniat mengambil alih posisi presiden secara inkonstitusional.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.