Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Protes Imigrasi di Los Angeles Memuncak, Trump Kerahkan 2.000 Pasukan Garda Nasional
Menanggapi situasi yang semakin memanas, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Trump telah memerintahkan pengerahan 2.000 pasukan Garda Nasional
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan yang semakin meningkat akibat tindakan keras imigrasi di Los Angeles, California, yang memicu protes dan bentrokan mencapai puncaknya pada hari Sabtu (7/6/2025).
Protes dimulai setelah pihak Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) melakukan serangkaian penggerebekan di beberapa lokasi di Los Angeles, termasuk di sebuah toko peralatan rumah tangga di daerah Paramount yang dihuni banyak warga Latin.
Pada hari Jumat (6/6/2025), setidaknya 44 orang ditangkap karena dugaan pelanggaran hukum imigrasi.
Hal ini memicu gelombang kemarahan dari komunitas imigran dan mendatangkan ribuan pengunjuk rasa ke jalanan.
Mereka menuntut agar ICE segera meninggalkan kota tersebut, sementara sebagian besar demonstran mengekspresikan kemarahan mereka dengan melemparkan batu, botol, dan bahkan kembang api ke arah petugas yang berjaga.
Pada hari Sabtu, ketegangan semakin meningkat ketika bentrokan berlangsung di kawasan Paramount, tempat petugas keamanan menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa.
Beberapa kendaraan Patroli Perbatasan juga menjadi sasaran, dengan demonstran melemparkan kereta belanja yang terbalik ke jalanan dan menyalakan api di beberapa titik.
Menanggapi situasi yang semakin memanas, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Trump telah memerintahkan pengerahan 2.000 pasukan Garda Nasional untuk mengatasi ketegangan ini.
Keputusan ini dikeluarkan setelah serangkaian serangan terhadap agen ICE yang melaksanakan operasi deportasi.
Trump sendiri menyebut, pengunjuk rasa sebagai "gerombolan yang kejam" yang telah menyerang petugas ICE dan agen federal.
Sementara itu, Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dengan mengerahkan pasukan diharapkan semua warga dapat terlindungi.
“Operasi ini penting untuk menghentikan dan membalikkan invasi penjahat ilegal ke Amerika Serikat. Setelah kekerasan ini, para pemimpin Demokrat California yang tidak berdaya telah sepenuhnya mengabaikan tanggung jawab mereka untuk melindungi warga negara mereka,” ujar Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AP News.
Baca juga: Perang Dingin Elon Musk Vs Trump: 5 Dampak Mengerikan bagi Negeri Paman Sam
Selain itu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth memperingatkan bahwa Pentagon siap memobilisasi pasukan tugas aktif, termasuk Marinir dari Camp Pendleton, jika kekerasan terus berlanjut.
“Mereka dalam keadaan siaga tinggi,” kata Hegseth, dikutip dari Al Jazeera.
Keputusan Trump untuk mengerahkan pasukan Garda Nasional mendapat tentangan keras dari Gubernur California Gavin Newsom, seorang Demokrat, yang menyebut langkah ini sebagai tindakan "provokatif".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.