Kamis, 2 Oktober 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Ditekan Pengadilan, Trump Melunak Pertimbangkan Diskon Tarif Impor 15 Persen selama 150 Hari

Trump sedang menjajaki rencana untuk mengenakan diskon tarif sementara pada berbagai produk impor, hingga 15 persen selama 150 hari kedepan

Facebook The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Senin (21/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump sedang menjajaki rencana untuk mengenakan diskon tarif sementara pada berbagai produk impor, hingga 15 persen selama 150 hari kedepan. 

Selain itu kebijakan Trump juga dianggap ilegal karena proses pengambilan keputusan tidak transparan dan tidak melibatkan pertimbangan ekonomi yang menyeluruh.

Sehingga tarif itu dikhawatirkan dapat membebani pelaku usaha kecil, dan merugikan masyarakat karena diambil tanpa dasar hukum yang sah.

Permasalah ini yang kemudian mendorong pengadilan yang berbasis di Manhattan untuk melayangkan gugatan terkait perdagangan global serta aturan kepabeanan.

Kebijakan Trump Dianggap Malapetaka

Kebijakan tarif impor yang diterapkan pemerintahan Trump terus menuai kritik luas karena dampak negatifnya yang signifikan terhadap ekonomi Amerika Serikat.

Banyak ekonom, pelaku bisnis, dan pengamat menyebut tarif tersebut sebagai malapetaka ekonomi.

Ini karena tarif yang dikenakan pada produk impor menyebabkan kenaikan biaya bahan baku bagi perusahaan-perusahaan AS.

Akibatnya, harga produk akhir pun meningkat dan konsumen harus membayar lebih mahal untuk barang sehari-hari.

Kenaikan harga ini berkontribusi pada peningkatan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.

Selain itu perang dagang yang dipicu oleh tarif Trump turut mengganggu rantai pasok global yang selama ini terintegrasi.

Banyak perusahaan harus mencari alternatif pemasok yang sering kali kurang efisien, sehingga produksi menjadi lebih mahal dan terhambat.

Gangguan ini juga menyebabkan ketidakpastian dalam bisnis dan investasi.

Tarif tidak hanya berdampak pada perusahaan, tetapi juga konsumen yang harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk barang kebutuhan.

Selain itu, beberapa perusahaan menghadapi tekanan biaya sehingga terpaksa melakukan pengurangan tenaga kerja, merugikan pekerja di berbagai sektor.

Oleh karena itu, tarif Trump dianggap berbahaya karena mengganggu rantai pasok, perang dagang, hingga perlambatan ekonomi, tarif tersebut dianggap oleh banyak pihak sebagai malapetaka bagi ekonomi AS.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved