Sabtu, 4 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Trump Ancam Apple, iPhone yang Diproduksi di Luar AS akan Kena Tarif 25 Persen

Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% terhadap Apple untuk setiap iPhone yang dijual tetapi tidak diproduksi di Amerika Serikat.

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
Facebook The White House
TARIF DAGANG AS - Foto ini diambil pada Kamis (3/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025). Pada Jumat ini (22/5/2025) Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% terhadap Apple untuk setiap iPhone yang dijual tetapi tidak diproduksi di Amerika Serikat. 

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan perangkat elektronik Apple tengah menjadi target utama dari kebijakan ekonomi kontroversial terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Jumat ini (22/5/2025).

Dikutip dari Reuters, Trump kembali mengeluarkan kebijakan keras berupa tarif timbal balik yang kali ini khusus ditujukan kepada raksasa smartphone Apple.

Hal ini terjadi setelah Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25 persen terhadap Apple untuk setiap iPhone yang dijual, tetapi tidak diproduksi di AS. 

Kebijakan terbaru dari Trump ini bisa dibilang membuat petinggi Apple pusing tujuh keliling.

Kecemasan Apple tersebut bisa dimaklumi mengingat lebih dari 60 juta unit ponsel iPhone meereka yang terjual di AS setiap tahunnya diproduksi di luar AS seperti India dan China.

Apple sendiri diketahui tidak memiliki sama sekali industri manufaktur smartphone yang berlokasi di AS.

Tak hanya Apple, dalam pengumumannya Trump juga menyatakan akan merekomendasikan tarif 50 persen terhadap Uni Eropa mulai 1 Juni

Kebijakan in pun akan berimbas pada pajak tinggi untuk barang-barang mewah, obat-obatan, dan produk lain dari produsen Eropa.

Pengumuman terbaru Trump ini pun membuat pasar saham turun bertumbangan. 

Kontrak berjangka S&P 500 kehilangan 1,5 persen dalam aktivitas pra-pasaran dan Eurostoxx 600 turun 2 persen. 

Baca juga: 6.800 Pelajar Terancan Dideportasi Buntut Kebijakan Trump Larang Harvard Terima Mahasiswa Asing

Sementara itu, Saham Apple anjlok 3,5 persen dalam perdagangan pra-pasaran, begitu pula saham perusahaan-perusahaan teknologi unggulan lainnya.

Trump sendiri tidak memberikan batas waktu untuk peringatannya kepada Apple.

"Saya telah lama memberi tahu Tim Cook dari Apple bahwa saya mengharapkan iPhone mereka yang akan dijual di Amerika Serikat dirakit dan dibuat di sini, bukan di India atau di mana pun lainnya," kata Trump dalam unggahan di Truth Social.

"Jika hal itu tidak terjadi, Apple harus membayar Tarif minimal 25 persen kepada AS."

Gedung Putih sendiri telah melakukan negosiasi dengan sejumlah negara terkait isu perdagangan, tetapi progresnya tidak stabil.

Tarif agresif Trump pada April lalu sendiri telah menaikkan biaya konsumen dan perusahaan untuk barang impor sekitar 25 persen yang memicu penjualan besar-besaran aset AS, termasuk saham, dolar, dan obligasi.

Menanggapi kabar tersebut, Apple sendiri belum mau merespons permintaan komentar dari sejumlah pihak media termasuk Reuters. 

Setelah tarif Trump terhadap China naik hingga lebih dari 100% awal April, Gedung Putih sempat mengurungkan langkahnya akibat gejolak pasar yang tercipta.

Alhasil, pada kala Itu Trump memberikan pengecualian dari tarif tinggi pada smartphone dan sejumlah elektronik lain yang sebagian besar diimpor dari China.

Keputusan Trump tersebut diambil sebagai kelonggaran bagi Apple dan perusahaan teknologi lain yang bergantung pada produk impor.

Apple sebelumnya juga telah berencana memproduksi sebagian besar iPhone yang dijual di AS di pabrik-pabrik India menjelang akhir 2026 dan mempercepat rencana tersebut untuk mengantisipasi potensi kenaikan tarif di China.

Sumber Reuters menyebut Apple menjadikan India sebagai alternatif basis manufaktur di tengah kekhawatiran rantai pasok dan kenaikan harga iPhone akibat tarif Trump terhadap China.

Apple sebelumnya menyatakan sebagian besar smartphone yang dijual di AS akan diproduksi dari India pada kuartal Juni

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved