Jumat, 3 Oktober 2025

Berita Viral

Viral Wanita di China Adopsi Anjing dari Grup Penyelamat, tapi Bukannya Dipelihara Malah Dikonsumsi

Viral wanita di China mengadopsi anjing dari tempat penampungan hewan, tetapi bukannya dipelihara malah dikonsumsi.

Pexels
VIRAL DI CHINA - Ilustrasi anjing dalam kandang, diunduh dari Pexels pada 21 Mei 2025. Viral wanita di China mengadopsi anjing dari tempat penampungan hewan, tetapi bukannya dipelihara malah dikonsumsi. 

TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita di China mengadopsi anjing-anjing liar dan terlantar dari kelompok penyelamat hewan.

Namun bukannya memeliharanya, anjing-anjing tersebut justru ia konsumsi.

Aksi wanita ini memicu kemarahan warganet di media sosial, South China Morning Post (SCMP) melaporkan.

Awalnya, sebuah tempat penampungan hewan di Provinsi Liaoning menerima sejumlah laporan dari pecinta hewan.

Mereka menyebut bahwa seorang pedagang grosir biji-bijian dan minyak di wilayah tersebut, menampung anjing-anjing liar, lalu mengolahnya menjadi sup.

Menurut laporan media lokal Jimu News, wanita tersebut—yang menggunakan nama samaran Zhixuan—menghubungi staf penampungan hewan melalui aplikasi perpesanan.

Ia menanyakan soal adopsi anjing secara gratis dan berjanji akan merawat hewan-hewan tersebut.

Namun, janji itu hanya kedok.

Zhixuan ternyata mengingkari komitmennya dan malah membunuh anjing-anjing itu untuk dikonsumsi.

VIRAL DI CHINA - Ilustrasi anjing dalam kandang, diunduh dari Pexels pada 21 Mei 2025. Viral wanita di China mengadopsi anjing dari tempat penampungan hewan, tetapi bukannya dipelihara malah dikonsumsi.
VIRAL DI CHINA - Ilustrasi anjing dalam kandang, diunduh dari Pexels pada 21 Mei 2025. Viral wanita di China mengadopsi anjing dari tempat penampungan hewan, tetapi bukannya dipelihara malah dikonsumsi. (Pexels)

Media lokal melaporkan bahwa ia menjalankan modus serupa di beberapa tempat penampungan hewan lainnya.

Bukti yang beredar di media sosial termasuk tangkapan layar video yang menunjukkan Zhixuan tengah memasak daging anjing.

Baca juga: Nakalnya Anjing Polisi di China, Sambar Sosis Anak-Anak saat Patroli, Berujung Diberi Teguran Resmi

Dalam salah satu unggahannya, ia menulis:

“Daging anjing hampir siap. Sempurna untuk hari yang hujan ini.”

Dalam postingan lainnya, tampak anaknya sedang menyantap hidangan tersebut. Keterangan videonya berbunyi:

“Bagian yang terbaik hanya untuk anak-anak.”

Setelah mengetahui tindakan tersebut, staf tempat penampungan langsung melaporkannya ke pihak berwenang.

Tan, direktur kelompok penyelamat yang menerima laporan pertama, mengatakan bahwa ia telah membagikan informasi tentang Zhixuan ke toko hewan peliharaan dan tempat penampungan lainnya sebagai bentuk peringatan.

Ia juga mendesak komunitas kesejahteraan hewan untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan verifikasi ketat terhadap calon pengadopsi.

Tan juga mengungkapkan bahwa Zhixuan sempat mengirimkan pesan pribadi kepadanya, namun menolak untuk meminta maaf atas perbuatannya.

Insiden ini viral di media sosial China, dengan topik terkait telah ditonton lebih dari 10 juta kali.

Seorang warganet menulis:

“Orang seperti Zhixuan itu tidak punya hati. Anjing-anjing malang itu mengira mereka akhirnya menemukan rumah yang penuh kasih, tapi malah dibawa ke neraka.”

Komentar lain mempertanyakan:

“Kapan China akan memberlakukan undang-undang yang menghukum orang-orang yang begitu tidak peduli terhadap kehidupan?”

Pada 13 Mei, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa pemilik toko memang telah memasak dan memakan daging anjing.

Baca juga: Wanita Penderita Anemia Disarankan Menonton Pria Berotot untuk Kurangi Stres, Kata Dokter di China

Seorang pejabat dari Biro Pengawasan Pasar menyatakan bahwa daging tersebut telah disita sesuai hukum, dan kasus ini tengah dalam penyelidikan lebih lanjut.

Akun media sosial milik Zhixuan kini disetel ke privat, dengan seluruh unggahan disembunyikan dan fitur permintaan pertemanan dinonaktifkan.

Perlu diketahui, konsumsi daging anjing memang belum dilarang di sebagian besar wilayah China.

Beberapa kepercayaan tradisional bahkan mengklaim bahwa daging anjing dapat meningkatkan vitalitas pria atau meredakan radang sendi, meski tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Sebaliknya, konsumsi daging anjing justru menimbulkan risiko serius terhadap keamanan pangan.

Pada tahun 2020, Kota Shenzhen di China selatan menjadi salah satu kota pertama yang secara resmi melarang konsumsi daging kucing dan anjing.

Pelanggar dapat dikenai denda hingga 10 kali lipat dari nilai barang yang dikonsumsi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved