Trump Gelar Sayembara, Tawarkan Uang Tunai 10 Juta Dolar Demi Bongkar Jaringan Keuangan Hizbullah
AS gelar sayembara, tawarkan hadiah 10 juta dolar atau Rp 164 miliar bagi informan yang bisa mencari informasi terkait jaringan keuangan Hizbullah.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Luar Negeri AS gelar sayembara, tawarkan hadiah fantastis hingga 10 juta dolar atau sekitar Rp 164 miliar bagi informan yang bisa mencari informasi terkait jaringan keuangan Hizbullah di Amerika Selatan.
"Program Hadiah untuk Keadilan (RFJ) Departemen Luar Negeri AS, yang dikelola oleh Dinas Keamanan Diplomatik, menawarkan hadiah 10 juta dolar untuk informasi yang mengarah pada gangguan mekanisme keuangan organisasi teroris Hizbullah," tulis pernyataan Deplu AS.
Adapun sayembara ini dipublikasikan oleh program Rewards for Justice Departemen Luar Negeri AS, dirilis dalam bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, dan Arab, pada Senin (19/5/2025).
Dalam pengumuman resminya Deplu AS mencari rincian tentang jaringan keuangan organisasi teroris asing yang ditetapkan AS di perbatasan tiga negara, yaitu Argentina, Brasil, dan Paraguay.
Tiga lokasi dipilih lantaran perbatasan Argentina, Brasil, dan Paraguay selama ini memainkan peran penting dalam mendukung aktivitas terorisme dan kriminal kelompok tersebut.
Di mana tiga lokasi tersebut disinyalir menjadi tempat bagi Hizbullah melakukan kegiatan ilegal, seperti penyelundupan narkoba dan pencucian uang.
Tak hanya itu Hizbullah diyakini turut mendapat keuntungan dari perdagangan rokok, barang mewah, dan uang tunai dalam jumlah besar dari pemalsuan dokumen dan pemalsuan mata uang AS.
Serta keuntungan dari perusahaan-perusahaan komersial di seluruh Amerika Latin, termasuk konstruksi, bisnis impor-ekspor, dan usaha real estat.
Tak dirinci berapa banyak keuntungan yang berhasil didapatkan pemodal Hizbullah dari bisnis tersebut.
Namun mengutip dari Arab News dengan dana yang dikumpulkan, Hizbullah dapat membiayai operasi militan, termasuk serangan teroris, pelatihan, dan persenjataan.
Hizbullah Jalin Kerjasama Dengan Gangster
Baca juga: Pakar Israel Tegaskan Hizbullah Masih Tangguh: Bahkan Bisa Mengudeta Pemerintah Lebanon
Sebelumnya polisi federal Brasil mengungkap bahwa pihaknya telah mengidentifikasi sinyal bahwa penyelundup asal Lebanon terkait dengan Hizbullah telah membantu geng narkoba terbesar di Brasil, First Capital Command (FCC) dalam memperoleh senjata.
Sebagai imbalannya, mereka mendapatkan perlindungan bagi para tahanan asal Lebanon yang ditahan di Brasil
Perdagangan senjata ini diduga melalui saluran penyelundupan internasional yang dikelola oleh jaringan kriminal di kawasan tersebut
Hizbullah memanfaatkan kawasan ini untuk mendanai operasionalnya melalui kegiatan ilegal, sementara PCC mencari keuntungan dari jaringan internasional yang ada.
Karena keterkaitan ini, pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara di Amerika Latin meningkatkan upaya untuk membongkar hubungan antara jaringan teroris dan kriminal ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.