Kamis, 2 Oktober 2025

Penampakan Donald Trump Tak Minum Kopi Sajian Arab Saudi, Alihkan Perhatian ke Mohammed Bin Salman

Donald Trump diduga menolak minuman kopi sajian Arab Saudi dalam sebuah perjamuan di samping Mohammed Bin Salman

independent.co.uk
KOPI TRUMP - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tak meminum kopi sajian Arab Saudi di samping Putra Mahkota Mohammed Bin Salam Al Saud. Ia hanya melihat sekeliling lalu meletakkannya di meja. 

Setelah mendiskusikan situasi Suriah dengan sang putra mahkota, Trump menambahkan bahwa dirinya bisa mencapai kesepakatan damai bersejarah dan kemenangan bagi kepentingan AS di Suriah tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Langkah Trump ini juga mendapatkan apresiasi dari Presiden Lebanon, Joseph Aoun.

Aoun menyatakan bahwa kebijakan berani dari Trump ini merupakan langkah penting dalam pemulihan dan stabilitas Suriah.

Kecurigaan Israel Masih Berlaku

SALAMAN - Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, kanan, bersamalam saat menyambut Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, pada hari Minggu, 2 Februari 2025. Arab Saudi jadi satu di antara negara kaya di Teluk yang mulai menggelontorkan dana segar ke Suriah pasca-kejatuhan rezim Bashar al-Assad yang didukung Iran.
SALAMAN - Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, kanan, bersalaman saat menyambut Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, pada hari Minggu, 2 Februari 2025. Arab Saudi jadi satu di antara negara kaya di Teluk yang mulai menggelontorkan dana segar ke Suriah pasca-kejatuhan rezim Bashar al-Assad yang didukung Iran. (SANA)

Di lain pihak, kebijakan penghapusan sanksi untuk Suriah ini menjadi kekhawatiran beberapa pihak termasuk Israel.

Israel mengaku tetap mencurigai pemerintahan Sharaa dan kekhawatiran ini juga disuarakan oleh sebagian pejabat di AS.

Pejabat Israel terus menggambarkan Sharaa sebagai seorang jihadis, meskipun ia memutus hubungan dengan Al-Qaeda pada 2016.

Pemerintah Israel sendiri belum memberikan komentar lebih lanjut terkait keputusan Donald Trump tersebut.

Pejabat Suriah sendiri telah menunjukkan keterbukaan terhadap rekonsiliasi dan bahkan perdamaian akhir dengan Israel

Keputusan ini menjadi dorongan besar bagi Sharaa, yang selama ini kesulitan mengembalikan kekuasaan penuh kepada pemerintah Damaskus.

Tantangan ini terungkap pada Maret lalu, ketika loyalis Assad menyerang pasukan pemerintah, memicu pembalasan yang dilakukan milisi Islamis hingga menewaskan ratusan warga sipil minoritas Alawi, menuai kecaman keras dari AS.

Sebelumnya di bawah rezim Assad, Suriah memiliki hubungan tensi tinggi dengan Israel

Hal ini juga diperkeruh melalui hubungan dekat Bashar al-Assad dengan Iran dan Rusia, serta kebenciannya terhadap negara-negara Barat.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved