Penampakan Donald Trump Tak Minum Kopi Sajian Arab Saudi, Alihkan Perhatian ke Mohammed Bin Salman
Donald Trump diduga menolak minuman kopi sajian Arab Saudi dalam sebuah perjamuan di samping Mohammed Bin Salman
Setelah mendiskusikan situasi Suriah dengan sang putra mahkota, Trump menambahkan bahwa dirinya bisa mencapai kesepakatan damai bersejarah dan kemenangan bagi kepentingan AS di Suriah tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Langkah Trump ini juga mendapatkan apresiasi dari Presiden Lebanon, Joseph Aoun.
Aoun menyatakan bahwa kebijakan berani dari Trump ini merupakan langkah penting dalam pemulihan dan stabilitas Suriah.
Kecurigaan Israel Masih Berlaku

Di lain pihak, kebijakan penghapusan sanksi untuk Suriah ini menjadi kekhawatiran beberapa pihak termasuk Israel.
Israel mengaku tetap mencurigai pemerintahan Sharaa dan kekhawatiran ini juga disuarakan oleh sebagian pejabat di AS.
Pejabat Israel terus menggambarkan Sharaa sebagai seorang jihadis, meskipun ia memutus hubungan dengan Al-Qaeda pada 2016.
Pemerintah Israel sendiri belum memberikan komentar lebih lanjut terkait keputusan Donald Trump tersebut.
Pejabat Suriah sendiri telah menunjukkan keterbukaan terhadap rekonsiliasi dan bahkan perdamaian akhir dengan Israel.
Keputusan ini menjadi dorongan besar bagi Sharaa, yang selama ini kesulitan mengembalikan kekuasaan penuh kepada pemerintah Damaskus.
Tantangan ini terungkap pada Maret lalu, ketika loyalis Assad menyerang pasukan pemerintah, memicu pembalasan yang dilakukan milisi Islamis hingga menewaskan ratusan warga sipil minoritas Alawi, menuai kecaman keras dari AS.
Sebelumnya di bawah rezim Assad, Suriah memiliki hubungan tensi tinggi dengan Israel
Hal ini juga diperkeruh melalui hubungan dekat Bashar al-Assad dengan Iran dan Rusia, serta kebenciannya terhadap negara-negara Barat.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.