Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.173: Zelensky Tantang Putin hingga Tudingan Polandia ke Moskow
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menantang langsung Presiden Vladimir Putin untuk menggelar perundingan damai di Istanbul pada Kamis mendatang.
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-1.173 pada Senin (12/5/2025), apa saja peristiwa terbaru yang terjadi?
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk segera menerima tawaran perundingan dengan Rusia di Istanbul.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menantang langsung Presiden Vladimir Putin untuk menggelar perundingan damai di Istanbul pada Kamis mendatang.
Di sisi lain, Putin menolak usulan gencatan senjata 30 hari yang diajukan Ukraina dan negara-negara Eropa.
Presiden Rusia ini justru mendesak agar dilakukan perundingan langsung tanpa prasyarat.
Sementara itu di Polandia, tudingan dilancarkan Perdana Menteri Donald Tusk yang menilai Rusia berada di balik kebakaran besar yang melanda pusat perbelanjaan Marywilska di Warsawa.
Tusk menyebut bahwa tindakan tersebut didalangi secara jarak jauh oleh seseorang yang tinggal di Rusia.
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.173:
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Rusia untuk mematuhi gencatan senjata yang dijadwalkan dimulai pada Senin (12/5/2025).
Baca juga: Gencatan Senjata Berakhir, Rusia Kembali Luncurkan Serangan Udara ke Ukraina
Lewat pernyataan yang dia bagikan pada Minggu (11/5/2025), Zelensky juga menantang langsung Presiden Vladimir Putin untuk menggelar perundingan damai di Istanbul pada Kamis mendatang.
Diketahui Rusia menolak permintaan Ukraina dan negara-negara Eropa untuk menandatangani gencatan senjata selama 30 hari.
Meski menolak perpanjangan gencatan senjata, Moskow menyatakan tetap terbuka untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Ukraina di Turki.
"Kami menunggu gencatan senjata penuh dan berkelanjutan, mulai besok, untuk menyediakan dasar yang diperlukan bagi diplomasi," ujar Zelensky dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dilansir The Guardian.
"Tak ada gunanya memperpanjang pembunuhan. Dan saya akan menunggu Putin di Turki pada hari Kamis,"
"Secara pribadi. Saya berharap kali ini Rusia tidak akan mencari-cari alasan," lanjutnya.
-
Putin Tolak Gencatan Senjata, Rusia Tuntut Perundingan Langsung dengan Ukraina
Putin menolak usulan gencatan senjata 30 hari yang diajukan Ukraina dan negara-negara Eropa
Ia justru mendesak agar dilakukan perundingan langsung tanpa prasyarat.
Penolakan ini disampaikan pada Minggu (11/5/2025), seperti dilaporkan The Guardian.
Putin tidak menjelaskan siapa yang akan mewakili Rusia dalam perundingan tersebut.
Belum ada komentar langsung dari Kremlin terkait kemungkinan kehadiran dirinya di Istanbul.
-
Trump Desak Zelensky Segera Temui Putin untuk Rundingkan Perdamaian
Trump mendesak Zelensky untuk segera menerima tawaran perundingan dengan Rusia di Istanbul.
Melalui akun Truth Social miliknya, Trump menulis: “LAKSANAKAN PERTEMUAN, SEKARANG!!!”
Trump mengatakan Putin tidak ingin menandatangani perjanjian gencatan senjata, tetapi siap bertemu pada hari Kamis di Turki untuk merundingkan kemungkinan diakhirinya konflik.
Baca juga: Serangan Rusia Membabi Buta, Hujani Langit Ukraina Pakai 108 Drone Pasca Gencatan Senjata Berakhir
“Ukraina harus menyetujui ini, SEGERA,” tulis Trump, seperti dilaporkan The Guardian, Minggu (11/5/2025).
Ia menambahkan setidaknya pertemuan itu akan memberi kejelasan apakah kesepakatan damai dapat tercapai atau tidak.
Jika tidak, menurut Trump, para pemimpin Eropa dan AS akan tahu posisi masing-masing pihak dan dapat mengambil langkah selanjutnya.
-
Eropa Desak Gencatan Senjata Sebelum Ukraina dan Rusia Gelar Perundingan Langsung
Negara-negara Eropa mendesak agar gencatan senjata segera diberlakukan sebelum Ukraina dan Rusia memulai perundingan langsung untuk mengakhiri konflik.
Tawaran Rusia untuk melakukan perundingan tanpa prasyarat dipandang sebagai langkah positif, tetapi dianggap belum cukup untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan dialog damai.
Kanselir Jerman Friedrich Merz menyebut tawaran tersebut sebagai "pertanda baik", namun menegaskan bahwa itu "jauh dari cukup".
"Kami berharap Moskow menyetujui gencatan senjata yang memungkinkan perundingan nyata berlangsung," ujar Merz dalam pernyataan resminya pada Minggu (11/5/2025), dikutip dari The Guardian.
"Pertama-tama senjata harus dibungkam, baru kemudian diskusi dapat dimulai," tambahnya.
Senada dengan Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menekankan pentingnya gencatan senjata sebelum negosiasi dilakukan.
Menurut keterangan Istana Élysée, Macron menyampaikan pendapat tersebut dalam percakapan telepon pada hari yang sama dengan para pemimpin Jerman, Inggris, Polandia, serta Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyatakan dinas rahasia Rusia berada di balik kebakaran besar yang melanda pusat perbelanjaan Marywilska di Warsawa pada Mei 2024.
Pernyataan ini disampaikan Tusk pada Minggu (11/5/2025), setelah penyelidikan selama setahun yang dilakukan oleh pihak berwenang Polandia.
Baca juga: Apakah Usulan Putin Akan Diterima Ukraina di Istanbul?
“Kami sudah tahu pasti bahwa kebakaran besar di Marywilska adalah hasil pembakaran yang diperintahkan oleh dinas rahasia Rusia,” ujar Tusk dalam pernyataan di platform X, seperti dilansir Politico dan Reuters.
Ia menyebut bahwa tindakan tersebut dikoordinasikan oleh seseorang yang tinggal di Rusia.
Menurut Tusk, sejumlah pelaku telah ditahan, sementara sisanya telah diidentifikasi dan masih dalam pencarian aparat keamanan Polandia.
Kebakaran di pusat perbelanjaan Marywilska menyebabkan kerusakan parah dan hampir menghancurkan seluruh kompleks.
Insiden ini sebelumnya memicu spekulasi luas mengenai kemungkinan keterlibatan pihak asing dalam upaya sabotase.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.