Konflik Rusia Vs Ukraina
Gencatan Senjata Berakhir, Rusia Kembali Luncurkan Serangan Udara ke Ukraina
Ketegangan meningkat, Rusia tembak 100 drone ke berbagai wilayah di Ukraina setelah berakhirnya gencatan senjata sepihak yang diberlakukan Moskow
TRIBUNNEWS.COM - Setelah berakhirnya gencatan senjata yang diberlakukan Rusia selama 72 jam, Ukraina kembali menghadapi serangan yang mengkhawatirkan.
Dengan lebih dari 100 drone yang diluncurkan ke berbagai wilayah, situasi di Ukraina semakin tegang.
Gencatan senjata tersebut mulai berlaku pada hari Kamis, 8 Mei 2025.
Selama periode tersebut, Ukraina tidak melaporkan adanya serangan drone dari Rusia.
Namun, keheningan itu berakhir ketika gencatan senjata berakhir, dan Rusia melancarkan serangan secara mendadak.
Berapa Banyak Drone yang Dihancurkan?
Meskipun serangan yang dilancarkan sangat masif, pasukan Ukraina berhasil membalas dengan baik.
Setidaknya 60 dari 108 drone yang diluncurkan berhasil dijatuhkan.
Ini menunjukkan kemampuan pertahanan udara Ukraina yang tetap tangguh meski dalam situasi yang sulit.
Mengapa Rusia Melakukan Serangan Setelah Gencatan Senjata?
Ukraina menilai bahwa Rusia memanfaatkan jeda dalam pertempuran untuk memperkuat posisi militernya sebelum melancarkan serangan balasan.
Hal ini pun semakin diperkuat oleh sikap Rusia yang enggan memberikan komentar mengenai alasan di balik peluncuran drone tersebut.
Apakah Putin Mengabaikan Usulan Gencatan Senjata dari Eropa?
Saat serangan berlangsung, Presiden Rusia Vladimir Putin mengabaikan gencatan senjata selama 30 hari yang diusulkan oleh Eropa dan didukung oleh Amerika Serikat.
Rusia bersikeras tidak akan tunduk pada ultimatum tersebut.
Alih-alih menerima tawaran tersebut, Putin mengusulkan untuk mengadakan perundingan langsung dengan Ukraina yang dijadwalkan berlangsung di Istanbul pada Kamis, 15 Mei.
Bagaimana Tanggapan Ukraina Terhadap Usulan Perundingan Putin?
Menanggapi tawaran Putin, lima kepala negara — Ukraina, Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia — yang berkumpul di Kyiv menolak rencana tersebut.
Mereka mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak gencatan senjata dan memperingatkan Rusia bahwa penolakan terhadap permintaan tersebut akan berujung pada sanksi baru dan peningkatan dukungan militer bagi Ukraina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.