Konflik Rusia Vs Ukraina
Perjanjian Mineral AS-Ukraina: Kesepakatan Strategis dan Risiko yang Mengintai Kyiv
Penandatanganan kesepakatan mineral berlangsung di Washington pada Kamis (1/5/2025) dan mencakup 57 jenis mineral penting.
Pertama, Ukraina berisiko kehilangan sebagian pendapatan anggaran dari sektor sumber daya alam karena harus menyetor 50 persen dari lisensi baru ke dana.
Kedua, hak prioritas dana dapat membatasi kebebasan Ukraina dalam memilih mitra komersial dan menetapkan syarat yang lebih menguntungkan.
Ketiga, ketentuan kompensasi jika terjadi krisis ekonomi bisa membebani keuangan negara.
Baca juga: Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan
Keempat, dominasi hukum perjanjian atas undang-undang nasional dapat mengurangi otonomi legislatif Ukraina di sektor strategis.
Zheleznyak juga menyoroti ketidakjelasan soal kontribusi militer AS—apakah pembelian senjata oleh Ukraina nantinya akan dihitung sebagai bantuan dalam kerangka dana tersebut.
Selain itu, ia mencatat bahwa teks perjanjian tidak menyertakan mekanisme revisi atau pembaruan yang spesifik.
Respons Dunia Usaha
Presiden grup perusahaan Velta, Andriy Brodsky, menyambut positif perjanjian ini.
“Ini adalah peluang besar untuk membangun kembali negara dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya kepada Suspilny.
Menurut Brodsky, keberadaan DFC akan mendorong masuknya investasi Amerika, bahkan bisa menjadi lampu hijau bagi investor Eropa.
Ia juga mengingatkan bahwa dunia usaha Ukraina harus berbenah.
“Kita harus mulai bekerja secara transparan dan mengikuti standar internasional, terutama dalam penilaian cadangan mineral,” tegasnya.
Perjanjian ini masih memerlukan ratifikasi oleh parlemen Ukraina.
Zheleznyak memperkirakan pembahasan dan pengesahan bisa dilakukan pada sidang pleno 13–15 Mei mendatang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.