Konflik Rusia Vs Ukraina
Perjanjian Mineral AS-Ukraina: Kesepakatan Strategis dan Risiko yang Mengintai Kyiv
Penandatanganan kesepakatan mineral berlangsung di Washington pada Kamis (1/5/2025) dan mencakup 57 jenis mineral penting.
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi teken perjanjian mineral.
Kesepakatan strategis yang ditandatangani kedua negaraterkait pembentukan Dana Investasi untuk Rekonstruksi dan kerja sama di sektor mineral penting.
Penandatanganan kesepakatan mineral berlangsung di Washington pada Kamis (1/5/2025) dan mencakup 57 jenis mineral penting.
Dokumen tersebut sekaligus menetapkan parameter politik kerja sama jangka panjang antara kedua negara.
Teks perjanjian selengkapnya telah dipublikasikan di situs resmi pemerintah Ukraina.
Perintah persetujuan penandatanganan juga dirilis melalui bagian “Peraturan dan Undang-Undang Hukum”, yang ditandatangani langsung oleh Perdana Menteri Denys Shmyhal.
Menurut laporan Kyiv Post, penandatanganan ini menjadi dasar untuk ekspor senjata AS ke Ukraina senilai minimal 50 juta dolar.
Sedangkan Financial Times mengabarkan Washington meminta Kyiv menandatangani dua perjanjian tambahan terkait logam dan mineral tanah jarang.
Presiden AS Donald Trump menyebut perjanjian ini sebagai instrumen untuk “melindungi” investasi dan bantuan finansial yang diberikan ke Kyiv.
Ia juga menyatakan kesepakatan ini “mungkin” bisa membantu mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut perjanjian ini sebagai “langkah menuju berakhirnya perang,” demikian dilansir Suspilne.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1164: Trump Ikhlas Jual Senjata usai Zelensky Teken Perjanjian Mineral
Isi Pokok Perjanjian
Perjanjian sepanjang 12 halaman ini mencakup pembentukan Dana Investasi AS-Ukraina sebagai kemitraan gabungan.
Pihak AS diwakili oleh US International Development Finance Corporation (DFC), sedangkan Ukraina melalui Badan Pendukung Kemitraan Publik-Swasta.
Tujuannya adalah mendanai rekonstruksi Ukraina, termasuk sektor pertambangan, energi, dan infrastruktur, yang rusak akibat invasi Rusia.
Dana ini juga menjadi mekanisme utama kerja sama ekonomi pascaperang dan upaya integrasi Ukraina ke dalam kerangka ekonomi global.
Skema Pendanaan
Ukraina berkomitmen menyumbangkan 50 persen dari royalti dan biaya lisensi sumber daya alam baru ke dalam dana.
Untuk itu, Kyiv membentuk dana khusus dalam anggaran nasional.
Sementara kontribusi AS meliputi pendanaan finansial langsung, yang juga bisa dihitung dari nilai bantuan militer seperti senjata dan peralatan baru.
Fasilitas Pajak dan Konversi Mata Uang
Semua pendapatan dan operasi dana ini dibebaskan dari pajak di Ukraina.
Sebaliknya, mitra Ukraina juga dibebaskan dari pajak di AS bila pendapatannya berasal dari proyek di wilayah Ukraina.
Ukraina menjamin konversi bebas mata uang nasional ke dolar AS serta transfer dana ke luar negeri tanpa hambatan.
Dalam kondisi krisis ekonomi, pembatasan sementara dapat diterapkan, dengan syarat harus disetujui AS dan diganti kerugiannya oleh pemerintah Ukraina.
Baca juga: Trump Yakin AS Bisa Untung Lebih dari 350 Miliar Dolar dengan Keruk Mineral Ukraina
Hak Istimewa Dana dan Prioritas
Perjanjian mengharuskan semua lisensi baru eksploitasi sumber daya alam menyertakan ketentuan konsultasi investasi dengan dana tersebut.
Dana juga diberi hak prioritas untuk membeli produk tambang strategis seperti gas, logam langka, dan minyak.
Pemerintah Ukraina diminta memastikan bahwa negara atau perusahaan lain tidak mendapat ketentuan yang lebih menguntungkan dari yang diberikan kepada dana ini.
Kekuatan Hukum Perjanjian
Perjanjian ini memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi dari undang-undang domestik Ukraina.
Ukraina dilarang mengubah ketentuan yang bisa memperburuk posisi dana dan tidak bisa menggunakan hukum domestik untuk menghindari kewajiban dalam perjanjian.
Namun, Ukraina tetap mengakui kewajiban internasionalnya terhadap Uni Eropa.
Jika terjadi pertentangan, kedua pihak wajib berkonsultasi dan menyesuaikan perjanjian.
Perjanjian ini berlaku tanpa batas waktu sampai kedua pihak sepakat untuk mengakhirinya.
Risiko bagi Ukraina
Wakil Ketua Komite Kebijakan Keuangan dan Pajak Verkhovna Rada, Yaroslav Zheleznyak, mengingatkan sejumlah risiko penting, sebagaimana dikutip oleh Suspilny.
Pertama, Ukraina berisiko kehilangan sebagian pendapatan anggaran dari sektor sumber daya alam karena harus menyetor 50 persen dari lisensi baru ke dana.
Kedua, hak prioritas dana dapat membatasi kebebasan Ukraina dalam memilih mitra komersial dan menetapkan syarat yang lebih menguntungkan.
Ketiga, ketentuan kompensasi jika terjadi krisis ekonomi bisa membebani keuangan negara.
Baca juga: Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan
Keempat, dominasi hukum perjanjian atas undang-undang nasional dapat mengurangi otonomi legislatif Ukraina di sektor strategis.
Zheleznyak juga menyoroti ketidakjelasan soal kontribusi militer AS—apakah pembelian senjata oleh Ukraina nantinya akan dihitung sebagai bantuan dalam kerangka dana tersebut.
Selain itu, ia mencatat bahwa teks perjanjian tidak menyertakan mekanisme revisi atau pembaruan yang spesifik.
Respons Dunia Usaha
Presiden grup perusahaan Velta, Andriy Brodsky, menyambut positif perjanjian ini.
“Ini adalah peluang besar untuk membangun kembali negara dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya kepada Suspilny.
Menurut Brodsky, keberadaan DFC akan mendorong masuknya investasi Amerika, bahkan bisa menjadi lampu hijau bagi investor Eropa.
Ia juga mengingatkan bahwa dunia usaha Ukraina harus berbenah.
“Kita harus mulai bekerja secara transparan dan mengikuti standar internasional, terutama dalam penilaian cadangan mineral,” tegasnya.
Perjanjian ini masih memerlukan ratifikasi oleh parlemen Ukraina.
Zheleznyak memperkirakan pembahasan dan pengesahan bisa dilakukan pada sidang pleno 13–15 Mei mendatang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.